BENGKULU, BE - Memasuki bulan Juni, 4 warga Kelurahan Tanah Patah RT 06 RW 3 terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Gejala ini mulai dirasakan sejak awal tahun 2015, mengingat bahayanya penyakit ini warga telah mengusulkan ke pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu untuk melakukan fogging di daerah rumah warga tersebut. Namun hingga saat ini belum ada upaya atau tindakan yang dilakukan. Karenanya warga mengeluhkan lambannya perhatian Dinkes terhadap pencegahan penyebaran penyakit tersebut. Zainal Abidin salah seorang warga yang mengalami DBD mengatakan, bahwa lambannya tindakan dari pihak Dinkes untuk melakukan fogging ini, menimbulkan ketakutan setiap warga yang tinggal di daerah tersebut. Sebab saat ini sudah ada 4 keluarga yang terjangkit penyakit DBD. \"Istri saya sudah masuk rumah sakit dan menjalani perawatan sampai 3 hari, namun saat ini saja masih belum sembuh. Maka dari itu untuk mencegahnya kami baik dari pihak kelurahan dan kecamatan sudah mengajukan permintaan kepada Dinkes untuk melakukan fogging segera. Tetapi sampai 2 minggu ini, belum ada petugas yang melakukan fogging tersebut. Kami mengkhawatirkan kalau saja penyakit ini terus menyebar,\" ungkap Zainal saat ditemui BE di kediamannya, kemarin. Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa berdasarkan informasi yang ada, nyamuk ataupun bibit penyakit ini masih berkeliaran di daerah Tanah Patah. Disamping itu pula dana pengobatan yang dikeluarkan jika terserang penyakit ini sangat tinggi, karena mau tidak mau harus dirujuk ke rumah sakit sehingga dikhawatirkan jika DBD tersebut dialami oleh keluarga yang kurang mampu, tentu menimbulkan keprihatinan dan hal ini harus dipikirkan. \"Dana yang keluarkan setelah kita proses administrasi, perawatan dan pelayanan dokter di rumah sakit itu cukup mahal, karena istri saya yang baru dikeluar dari rumah sakit selama 3 hari ini saja, sudah mencapai hampir Rp 4 juta,\" sampainya. Oleh karena itu, warga sangat mengharapkan tindakan dari pihak Dinkes untuk segera melakukan tindakan untuk mengantisipasi pemberantasan bibit penyakit tersebut. \"Dengan ketakutan warga yang terus meningkat ini, pihak Dinkes hanya mengatakan untuk mengecek dulu, namun sampai sekarang belum juga dilakukan. Sedangkan yang namanya nyamuk ini terus mengigit. Jadi warga ini sudah resah, dan tiap bulannya pasti ada korban, sehingga lingkungan RT 6 ini sudah sangat rawan,\" tutur Zainal. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Herwan Antoni, saat dikonfirmasi mengatakan, timnya akan melakukan penelusuran terlebih dahulu kalau ada laporan dari masyarakat terutama harus dicek dulu data tentang laboratoriumnya. Artinya dari situ bisa menunjukkan indikasi apakah dia positif DBD atau tidak. \"Jika memang sudah mengusulkan, biasanya pihak Dinkes akan menjadwalkan, karena dalam 1 hari itu tidak bisa lebih dari 2 tempat sedangkan masyarakat ini banyak yang mengajukan usul. Jadi dicek saja siapa namanya nanti akan kita tindak lanjuti,\" sampai Herwan. (cw3)
DBD, Warga Keluhkan Dinkes
Rabu 17-06-2015,11:50 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :