Keluhkan Debu

Rabu 03-06-2015,13:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

AIR PERIUKAN, BE- Pembangunan jalan simpang Tiga Ngalam menuju Pasar Ngalam sepanjang 1,5 KM yang di kerjakan oleh PT Peu Putra Agung. Menjadi keluhan dari warga desa Lawang Agung dan desa Keban Agung. Pasalnya, batu yang di tumpukkan sepanjang jalan tersebut menimbulkan debu serta jalan desa semakin kecil. “Selama dua minggu ini batu koral untuk jalan hanya di tumpukkan saja, sehingga menjadi berdebu dan akses jalan terganggu,” Keluh Kades Lawang Agung Kirman Effendi SSos kepada BE. Dikeluhkan, seharusnya batu yang telah ditumpuukan tersebut sudah bisa di ratakan oleh pihak kontraktor. Namun sayangnya hingga sekarang justru pihak ketiga tidak ada dilokasi dan hanya plang pekerjaan saja yang ada dilokasi pekerjaan tersebut. Sehingga diharapkan pihak ketiga bisa mengerjakan dan menaburkan seluruh batu yang ada. Hanya saja, tetap juga harus disiram. Mengingat saat ini musim kemarau sehingga debu semakin bertebangan. “Kita berharap kontraktor dapat bekerja secepatnya. Sehingga pekerjaan bisa diselesaikan,” sampainya. Dari data yang berhasil dihimpun pekerjaan pembangunan jalan simpang tiga ngalam menuju pasar ngalam di kerjakan dari DAU tahun 2015 senilai Rp 4.335.691.00 Dinas Pekerjaan Umum(PU) Provinsi Bengkulu. Pekerjaan jalan ini dikerjakan oleh PT PT Peu Putra Agung. Sedangkan lama pekerjaan dilakukan selama 180 hari kalender. Hanya saja, kejanggalan dalam pekerjaan PU ini timbul setelah papan merek pekerjaan yang menandakan lama pekerjaan dan pelakasana pekerjaan dihapus dengan menggunakan cat merah. Hanya saja, cat merah yang digunakan ternyata untuk menuliskan lama keperjaan selama 180 hari kalender dan PT Peu Putra Agung. “Kita juga mempertanyakan akan dua hal pada papan mereka pekerjaan ini kenapa di cat merah terlebih dahulu,” Tanya kades. Terlepas dari itu, kades sangat berharap jika pekerjaan dapat diselesaikan dan kondisi jalan di simpang tiga ngalam menuju pasar ngalam bisa di manfaatkan oleh warga dan sejumlah hasil pertanian bisa di akses lagi.(333)

Tags :
Kategori :

Terkait