BENGKULU, BE - Memasuki tahun politik seperti tahun ini, Komandan Korem 041 Garuda Emas (Gamas) Bengkulu, Kolonel Inf Fajar Budiman SIP mewanti-wanti anak buahnya tak ikut berpolitik. Baik yang dilakukan secara terselubung maupun dengan terang-terangan mendukung atau mengkampanyekan calon gubernur dan beberapa bupati di Bengkulu yang ikut Pilkada akhir tahun ini.
Ia pun memberikan peringatan keras kepada anak buahnya agar tidak mencoba-coba ikut berpolitik jika masih ingin menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Jika terbukti ikut berpolitik, sanksi tegas berupa pemecatan pun langsung dijatuhkan kepada oknum anggota TNI yang dianggap telah melakukan pelanggaran berat tersebut.
\"Sanksi bagi anggota TNI yang ikut berpolitik belum berubah seperti dari tahun-tahun sebelumnya, yakni akan dipecat dari anggota TNI. Sanksi tegas itu tetap diberlakukan, meskipun sekarang istri TNI sudah dibolehkan terjun ke dunia politik seperti ikut mencalon diri untuk berbagai jabatan politik,\" tegas Danrem.
Fajar pun menginstruksikan agar semua anggota TNI di Bengkulu yang berada di bawah naungannya untuk berlaku netral dan tidak memihak kepada calon tertentu. Sebab, kenetralan TNI sudah diatur dalam UU dan menjadi harga mati bagi TNI, mengingat TNI yang memiliki tugas pokok untuk menjaga keamanan NKRI dilarang keras untuk ikut bermain politik.
\"Saat rapat evaluasi beberapa waktu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) juga sudah menginstruksikan agar TNI netral. Ini berlaku bukan di Bengkulu, tapi seluruh wilayah di Indonesia,\" paparnya.
Untuk melacak anggota TNI ikut berpolitik menjelang Pilkada Desember ini, Danrem pun mengaku pihaknya memiliki keterbatasan, karena itu meminta wartawan dan segenap lapisan masyarakat Bengkulu untuk ikut melakukan pengawasan. Jika ada anggota TNI yang terlibat, diminta untuk segera melapor ke Korem 041 Gamas Bengkulu atau ke Kodim terdekat.
\"Kalau ada anggota saya yang nyerempet-nyerempet, tolong segera kasih tahu kepada saya dan laporan itu akan ditindaklanjuti,\" pintanya.(400)