BENGKULU, BE - Resah dan gelisah dialami Uning (36), warga Teluk Sepang RT 9 RW 3, Kelurahan Teluk Sepang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Pasalnya, suaminya yang bernama Asrizal (55) telah tiga hari tiga malam tak kunjung pulang ke rumah dan tak tahu dimana keberadaannya atau hilang. Tampak beberapa warga tengah sibuk melakukan pencarian terhadap di pinggiran pantai Teluk Sepang. Namun belum diketahui secara pasti bapak satu anak tersebut pergi. Hanya saja, istri korban terakhir melihatnya, sekira pukul 05.00 WIB, hari Minggu (3/5). Akan tetapi hingga Rabu (6/5), kemarin warga asal Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tersebut tak kunjung kembali kerumah.
Diketahui, terakhir kali terlihat Asrizal terlihat dengan menggunkan celana merah warna danmenggunakan kemaja kotak-kota warna cokelat. Ia pergi sendiri meninggalkan anak dan istrinya dengan menggunakan sebuah perahu lancang yang berukuran 7x1,8 meter.
\"Usai subuh, dia (Asrizal,red) pamit mau mengangkat jaring di laut. Dia pergi dengan membawa bekal berupa roti, segelas kopi yang dimasukan kedalam botol serta minyak 10 liter solar untuk bahan bakar perahu. Hingga saat ini (kemarin,red) ia belum kembali dan pulang kerumah,\" terang Uning yang didampingi putra tunggalnya, Rudi Ilham Saputra (13), kepada BE, kemarin.
Dijelaskan Uning, peristiwa serupa tak pernah tak terjadi sebelumnya. Sebab, biasanya suami sela
lu pulang ke rumah dan tak pernah menginap ketika tengah mencari tangkapan ikan sertaudang.
\"Biasanya dia selalu membawa HP, namun kali ini HP nya ditinggal sehingga tak tahu dia saat ini berada dimana. Kami sudah melaporkan hal ini ke Polsek Kampung Melayu untuk dilakukan pencarian,\" terang wanita asal Sunda, Provinsi Jawa Barat yang berprofesi sebagai kuli batu bara itu.
Sementara itu, Iwan (43), teman satu profesi korban, mengungkapkan hal serupa. Ia juga tak mengetahui kemana temannya pergi. Kejadian ini berawal pada hari Jumat (1/5), ia bersama korban pergi memasang jaring yang berjarak sekitar 2 mil dari Danau Teluk Sepang. Namun kerana cuaca yang tak mendukung, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah dan meninggalkan jaring yang terpasang tersebut.
\"Hari Minggu, ia terlihat oleh teman (juga nelayan) tengah mengangkat jaring. Setelah kami cek, jaring yang dipasangnya memang sudah tak ada lagi. Meski kami sudah melakukan upaya pencarian hingga ke Pantai Ngalam, Seluma. Namun, ia tak juga terlihat,\" terang Iwan.
Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIK melalui Kapolsek Kampung Melayu, Iptu Yudha Setiawan, yang turut meninjau lokasi tempat korban berlayar, mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak Basarnas, Lanal dan Polair untuk melakukan pencarian terhadap Asrizal.
\"Kita bersama beberapa nelayan juga telah berusaha melakukan penyisiran sepanjang pantai, namun belum berhasil menemukan korban,\" terang Yudha.(135)