BENGKULU, BE - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Bengkulu mengimbau masyarakat Kota Bengkulu untuk tidak melakukan penggandaan atas Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el). Bilamana ada warga masyarakat yang ditemukan menggandakan KTP-el, maka data yang bersangkutan akan terhapus dan diblokir secara otomatis.
Kepala Dinas Dukcapil Kota Bengkulu, Drs. H Sudarto Widyo Seputro MSi, menjelaskan, pihaknya akan menahan seluruh administrasi kependudukan warga yang tertangkap menggandakan KTP-el. “Jadi kalau ada masyarakat yang merekam ganda KTP-el maka jangan berharap dikeluarkan sebelum yang bersangkutan membuat laporan resmi kepada kami,” katanya kepada BE, beberapa waktu yang lalu. Bilamana ada warga yang pindah, lanjutnya, maka secara otomatis Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga tersebut akan dicoret dari Kota Bengkulu. \"Terkait ada masyarakat yang sudah memiliki NIK dan pindah domisili ke kota dengan mengurus surat pindah atau melapor ke RT, secara otomatis NIK keluar dari Kota Bengkulu. Tetapi ketika yang bersangkutan merekam KTP-el untuk kedua kalinya, maka yang bersangkutan akan ketahuan dilihat dari alat perekam yang menunjukkan NIK-nya ganda. Dan E-KTP yang bersangkutan tidak akan keluar,\" urainya. Ia memastikan, penghapusan data hanya bisa dilakukan oleh pemerintah pusat. Sementara kewenangan Dukcapil Kota Bengkulu hanya menerima laporan warga masyarakat yang memiliki NIK ganda. “Untuk perbaikannya pihak Dukcapil Kota Bengkulu harus mengirimkan data ke pusat. Setelah dari pihak pusat sudah sudah menghapus data ganda tersebut, barulah bersangkutan bisa mencetak KTP-el lagi,” ungkapnya. Karenanya ia mengimbau agar warga masyarakat Kota Bengkulu yang memiliki NIK ganda segera melapor kepada pihak Dukcapil Kota Bengkulu. \"Maka dari itu bagi masyarakat Kota Bengkulu yang memiliki atau mendapatkan NIK ganda segera melapor ke Dukcapil untuk segera ditindak lanjuti. Kemudian bagi masyarakat Kota Bengkulu yang sudah melakukan rekaman KTP-el tetapi belum keluar segera mengecek ke Dukcapil, siapa tahu yang bersangkutan NIKnya bermasalah,\" pungkasnya. (009)