Warga Keluhkan Klaim BPJS di RSUD Curup

Kamis 26-03-2015,13:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Keluhan warga terhadap pelayanan BPJS di RSUD Curup muncul. Hal tersebut lantaran pasien yang sudah dilindungi asuransi negara tersebut tetap diminta sejumlah biaya saat menjalani rawat inap di RSUD Curup. Keluhan tersebut disampaikan oleh Ipul (55) warga Kecamatan Curup Tengah. Ipul sendiri merupakan suami dari Nurhayati pasien RSUD Curup yang menjalani operasi pengangkatan daging tumbuh di bagian punggungnya. Keluhan yang disampaikan Ipul tersebut lantaran ia diminta pihak rumah sakit untuk membayar ongkos pengiriman dan biaya pemeriksaan sampel hasil operasi sang istri. Jumlah biaya yang diminta pihak rumah sakit mencapai Rp 475 ribu. \"Yang saya keluhkan kenapa pihak rumah sakit baru memberi tahu setelah dilakukan operasi, alasannya karena uji lab akan dilakukan di Bandung,\" ungkap Ipul. Menurut Ipul, ia sudah menyampaikan kepada pihak rumah sakit bahwa sang sitri sudah dilindungi oleh BPJS Kesehatan sehingga tidak perlu melakukan pembayaran lagi terhadap seluruh biaya perawatan selama dirawat di RSUD Curup. Namun karena pihak rumah sakit menyatakan pengiriman dan pemeriksaan sampel tersebut tidak dicover BPJS, sehingga ia harus membayar. \"Karena yang saya pentingkan adalah kesehatan istri saya, makanya saya langsung membayar pada hari itu juga,\" jelas Ipul. Sehari setelah melakukan pembayaran tersebut, Ipul mempertanyakan perihal tersebut ke petugas BPJS yang berada di RSUD Curup. Menurut penjelasan petugas BPJS RSUD Curup tersebut bahwa seharusnya ia tidak membayar karena gratis. Pasca mendapat penjelasan dari pihak BPJS tersebut, Ipul berusaha menemui pihak RSUD Curup untuk mempertanyakan masalah tersebut. Namun menurut Ipul, pihak RSUD tetap kekeh bahwa ia harus tetap membayar sehingga uangnya tidak bisa dikembalikan. \"Kita cuma berharap agar kejadian seperti ini jangan terulang lagi, percuma saja kita bayar BPJS kalau masih dipungut biaya lain,\" harap Ipul. Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait dengan perihal yang dialami pasiennya. Direktur RSUD Curup, H Tandjilul Azhar MKes di damping Kasi Pelayanan, Ro’uf Bastian menjelaskan bahwa kondisi tersebut hanya kesalahpahaman saja. Menurut Tandjidul, pengiriman sampel yang mereka lakukan merupakan penunjang diagnosa medis sehingga tidak diklaim ke BPJS Kesehatan. Terlebih lagi menurutnya, pemeriksaan yang dilakukan harus di Bandung karena keterbatasan alat di RSUD Curup. \"Klaim BPJS hanya berlaku jika pasien tersebut dirujuk langsung ke Bandung. Karena sampel yang kita kirim sehingga tidak bisa diklaim melalui BPJS,\" jelas Tandjidul. Lebih lanjut ia menjelaskan, pemeriksaan sampel tersebut sangat penting untuk sang pasien karena menurutnya hasil sampel tersebut untuk membuktikan hasil diagnosa dokter di RSUD Curup. Meskipun menurut Tandjidul diagnosa sementara pasien menderita kanker, namun untuk memastikannya tentunya perlu dilakukan uji laboratorium terlebih dahulu. Terkait dengan klaim BPJS ini sendiri, Tandjidul berharap agar pihak BPJS Curup untuk melakukan sosialisasi lebih jauh lagi kepada masyarakat. Dengan semakin pahamnya masyarakat terkait klaim BPJS ini, diharapkan tidak ada lagi kejadian seperti yang dialami keluarga pasien. (251)

Tags :
Kategori :

Terkait