KARANG TINGGI, BE - Program percepatan swasembada pangan sepertinya baru sebatas ucapan semata, karena kondisi di lapangan tidak demikian adanya. Seperti yang dialami petani sawah Desa Taba Terunjam Kecamatan Karang Tinggi Bengkulu Tengah (Benteng) ini. Menjelang 15 hari lagi panen raya, padi mereka diserang hama wereng yang menyebabkan terancam gagal panen. Castim (63), warga Taba Terunjam, pemilik sepuluh petak sawah siap panen dua minggu kedepan, menuturkan, hama wareng dan ulat menyerang pohon padinya hingga menyebabkan padi menguning dan busuk. Padi menjadi hampa (tidak berisi) dan hasil panen wargapun berkurang. \"Lahan sawah saya dulu memang semak belukar dan kita buka menjadi sawah. Saat panen pertama kondisinya nomal kita dapat menghasilkan 150 kaleng beras. Kemerosotan mulai terjadi dipanen kedua hasilnya berkurang hingga 50 persen. Kedepan kita akan panen ketiga, kondisi padi sudah begini jadi kita tidak tahu hasilnya berapa nanti,\" tutur Castim. Castim menjelaskan, sejak padi berusia kurang dari dua bulan, pertumbuhan tidak normal karena serangan hama ulat dan wereng. Keadaan semakin parah dua minggu menjalang panen raya, sehingga petani mengalami kerugian padahal sudah mengeluarkan modal besar dalam menanam padi. \"Kita hanya bisa pasarah, karena hamanya cukup parah menyerang padi secara merata, jadi hasil panen berkurang,\" ujarnya. Petani lainya, Nurlela mengungkapkan, keadaan padi terserang penyakit membuat ia kurang bersemangat pergi ke sawah. Bahkan hamparan padi menguning dan busuk membuat darah tingginya kambuh karena tidak kuat menghadapi kenyataan gagal panen. \"Saya menangis melihat keadaan seperti ini, modal sudah hasil untuk tanam padi, tetapi hasilnya jauh berkurang,\" ungkapnya. Petani sawah di kawasan tersebut hanya bisa pasrah dengan keadaan, sebab secara manual petani kewalahan untuk memberantas serang hama wareng dan ulat. Sebab hamanya menyerang dalam jumlah banyak dan tersersebar di seluruh hamparan padi. Kedua warga yang ditemui menyatakan belum ada tindakan nyata Pemda Benteng melalui Dinas Pertanian dan Perkubunan untuk mengatasi persoalan hama yang membuat petani gagal panen tersebut. (320)
Diserang Wereng, Sawah Gagal Panen
Kamis 19-03-2015,13:00 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :