Lebih miris lagi, pemkot selalu mendengungkan kesehatan gratis, sebagai pilar ke tiga pembangunannya. Tetapi kenyataannya masyarakat sulit mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Program ini hanya menyakiti hati masyarakat, terutama yang sedang sakit. \"Karena pada kenyataannya, masyarakat miskin yang berobat, tidak mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Meski ada Jamkeskot (Jaminan Kesehatan Kota) juga tidak berjalan semestinya,\" katanya. Ia mengatakan, 4 tahun perjalanan pemerintah kota sudah terlambat pemerintah Kota melakukan pembenahan. Seharusnya, ditahun ke 4 ini program ini mendekati kesempurnaan. \"Tapi, sejak dicanangkan hingga saat ini masih berjalan di tempat. Pemerintah terus membohongi dirinya sendiri dengan mengusung program 3 pilar, ekonomi kerakyatan, pendidikan gratis dan kesehatan gratis. Ini hanya menyakiti hati rakyat,\" ujarnya. Sebelumnya, Sekretaris Kota Drs H Rusli Zaiwin mengatakan Pemkot Bengkulu tengah berupaya menyelesaikan program kerja tiga pilar. Keberhasilan tiga pilar pembangunan itu adalah ekonomi kerakyatan, pendidikan dan kesehatan gratis. “Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan para kepala Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait mendorong program tiga pilar tersebut,” katanya. Seiring dengan akan berakhirnya kepemimpinan pasangan Walikota Ahmad Kanedi-Edison Simbolon tahun depan, maka program tiga pilar pitu perlu dituntaskan. Kepada seluruh SKPD dapat menjalankan tugas sesuai dengan sinergi antara program rutin dan tiga pilar pembangunan serta kepala dinas dan badan lebih memahami secara rinci pencapaian program sampai tahun 2012. “Setiap tahunnya tiga pilar pembangunan ini selalu kita evaluasi baik di bidang ekonomi kerakyatan, pendidikan maupun kesehatan agar warga Kota Bengkulu dapat merasakan manfaatnya,” ujar Rusli. (100/Adv)
GMPK: Program 3 Pilar Pemkot Tidak Jelas
Senin 26-03-2012,13:37 WIB
Editor : redaksi
Kategori :