2,6 Ton Premium Disita
Tetap Diproses Kapolsek Talang Empat, Iptu M Arif Batubara yang ikut memback up razia itu menjelaskan kasus dugaan penimbunan BBM itu tetap akan diproses. \"Belum diketahui akan dikenakan pasal apa karena masih dalam proses pembuktian,\" ungkap M Arif. Pengamanan BBM dilakukan melibatkan 7 personel tiap SPBU. Sekitar 250 personel diturunkan guna pengamanan jelang kenaikan BBM. Personel dari Sabhara Polres BU, diback up polsek terkait. Pengamanan dilakukan di seluruh SPBU di Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah (Benteng). Di bagian lain, Disperindag Benteng bakal menurunkan tim terpadu guna antisipasi kenaikan BBM. \"Besok (hari ini, 26/3) tim terpadu segera diturunkan, guna antisipasi kemungkinan terjadinya penimbunan BBM, melibatkan kepolisian Satpol PP dan Dishub,\" kata Kadis perindag Benteng, A Rifai Rauf.
Siaga I
Kepolisian mengambil sikap siaga I menghadapi kenaikan BBM. Ini instruksi langsung dari Kapolri dan berlaku sejak 24 Maret 2012 dan baru akan berakhir hingga situasi menjadi kondusif. \" Kita tidak main - main didalam melakukan pengawasan persoalan BBM menjelang kenaikan ini. Terlibat pasti akan disikat,\" terang Kapolda Bengkulu, Brigjend Pol Drs Burhanudin Andi MH didampingi Kabid Humas, AKBP Hery Wiyanto, SH. Hery mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap hampir seluruh SPBU di Provinsi Bengkulu ini. Selain itu, pihak korps baju coklat ini, juga terus melakukan koordinasi dengan pihak PT Pertamina terkait stok BBM, pendistribusian dan lainnya. Pasalnya, persoalan BBM ini, sudah menjadi persoalan nasional dan tidak hanya di Bengkulu saja. Pihaknya, juga mengharapkan kepada pihak PT pertamina selaku pihak yang mendistribusikan BBM kepada tingkat SPBU di Provinsi Bengkulu untuk tidak terlambat sehingga tidak menimbulkan antrian yang panjang. \" Kita mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak panik dan janganlah menimbun BBM karena akan merugikan diri sendiri,\" imbuhnya.
Antre Panjang
Kondisi antrean masih mengular di SPBU-SPBU. Pemandangan di Kota Bengkulu panjang antrean mencapai 1 Km lebih. Seperti yang terjadi di SPBU Kampung Bali, KM 6,5 dan Tebeng. Salah seorang pengantre, Partono (39) mengatakan, ia sengaja meluangkan waktu untuk mengantri BBM meskipun cuaca panas. Soalnya 1 April hanya tinggal hitungan hari, dan harga BBM akan baik. \"Kami keberatan dengan naiknya harga bensin pada Tanggal 1 April besok, untuk itu sebelum tanggal 1 kami akan mengantre,\" katanya. Pemandangan yang sama juga terlihat di SPBU KM 6,5. Di SPBU ini terlihat jumlah pengantre pengguna roda 4 lebih panjang dari pengguna roda 2. Namun menariknya, beberapa pengantre mengaku sengaja untuk menyimpan BBM di rumahnya dan digunakan ketika harga BMM sudah naik. \"Selain dipakai, bensin ini juga kami simpan untuk persiapan jika harga sudah dinaikkan,\" kata salah seorang pengatre yang tidak mau menyebutkan namanya. Sementara itu, salah seorang petugas SPBU Tebeng, Riko mengaku heran dengan panjangnya antrean. Padahal stok BBM selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. \"Mungkin ini bentuk kecemasan masyarakat saja, karena harga mau naik,\" cetusnya. Ia mengungkapkan, dengan adanya antrean panjang tersebut membuat pihaknya harus meminta tambahan stok ke Pertamina. \"Biasanya kami diberi stok 32 ton, tapi sekarang sudah 40 ton perhari,\" ujarnya.(400/cw2/111)