100 Pemuda ASEAN- Jepang Datangi Bengkulu

Kamis 26-02-2015,10:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Sebanyak 100 pemuda berprestasi berusia 18-25 tahun dari negara ASEAN dan Jepang akan mendatangi Provinsi Bengkulu, pada 4-7 Maret 2015 mendatang. Dalam acara yang pertama kali digelar The ASEAN-Japan Youth Forum (AJYF), Provinsi Bengkulu, berhasil menjadi tuan rumahnya. Selama 4 hari tersebut, mereka akan saling berbagi pengalaman, pikiran, serta pemahaman bagaimana membangun dan memanfaatkan kerja sama antara ASEAN–Jepang yang terjalin selama ini. Menurut A Fajar Kurniawan, Founder dari Indonesian Student Youth Forum (ISYF), sebagai penyelenggara acara ini, sudah seharusnya pemuda diberikan kesempatan ikut serta menjalin hubungan kemitraan antarnegara ASEAN-Japan. \"Pemuda merupakan organ inti dari sebuah negara, jika pemuda itu kuat maka kuatlah pula negera itu. Oleh karena itu, pemuda harus bisa berkontribusi lebih nyata terhadap perkembangan peradaban saat ini,\" katanya. Ditambahkannya, kegiatan ini sebagai upaya mendorong terjalinnya people-to-people contact, dan berorientasi pada People Centered khususnya di kalangan pemuda, sebagaimana diamanatkan oleh ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Blue Print. Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan Bachtiar Najamudin, dalam sambutannya saat konferensi pers di Jakarta mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan yang melibatkan peran serta pemuda dari berbagai negara ASEAN –Jepang. \"Bengkulu siap menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan AJYF 2015. Kami berharap kegiatan AJYF 2015 dapat meningkatan kepercayaan diri pemuda, wawasan, dan kemampuan yang akan terus tumbuh seiring dengan pengalaman dan waktu yang berjalan. Perlunya keterlibatan dan peran aktif masyarakat, lembaga pendidikan, komunitas dan pemuda menjadi kunci penting bagi terwujudnya komunitas ASEAN 2015,\" katanya. Direktur Kerja Sama Fungsional ASEAN Kementerian Luar Negeri, J.S. George Lantu menyambut baik prakarsa pemuda dalam kerja sama ASEAN. “Mustahil kerja sama ASEAN dapat langgeng tanpa dukungan dari kalangan pemuda. Jalinan komunikasi dan pertemanan yang terbina di masa muda akan menjadi tali yang mempererat ikatan hubungan antar-pemimpin di masa depan. Kementerian Luar Negeri menaruh perhatian khusus terhadap upaya-upaya menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat khususnya pemuda pada isu kerja sama ASEAN dan menyambut baik prakarsa ISYF menyelenggarakan AJYF,\" terangnya. Sementara itu, Wakil Direktur Japan Foundation Jakarta, Goto Araki Ai menambahkan, pihak pemerintah Jepang sangat mendukung terhadap forum ini sebagai wujud kerjasama strategis Jepang dan negara-negara ASEAN. \"Forum ini harus betul-betul dimaksimalkan oleh pemuda sebagai kesempatan untuk membangun kemitraan diantara mereka dalam berbagai bidang,\" ujarnya. Untuk diketahui, AJYF 2015 diorganisir oleh Indonesia Student & Youth Forum (ISYF) berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Sekretariat ASEAN, Japan Foundation, Kedutaan Besar Jepang dan ASIA Center. Tujuannya adalah untuk memperkuat orientasi serta kerja sama pemuda dari negara-negara ASEAN dan Jepang dalam menghadapi Masyarakat ASEAN 2015. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa para pemuda akan menjadi pemimpin di masa depan. Merujuk kepada data United Nation Youth World Report 2011, populasi pemuda berusia 15-24 tahun di kawasan Asia mencapai 754 juta orang dan 60% dari 633 juta penduduk ASEAN berusia di bawah 30 tahun. Sementara itu, populasi pemuda Indonesia dengan usia 16-30 tahun sebesar 30% atau kurang lebih 66 juta dari total penduduk Indonesia. Sebelumnya, 100 pemuda ini telah melalui beberapa tahap seleksi yang dilakukan selama 1 bulan. Terdapat 1186 orang yang mendaftar dari berbagai negara ASEAN –Japan. Pendaftaran dilakukan selama 2 bulan melalui sistem online. Peserta harus memenuhi kualifikasi antara lain kualifikasi uisa dari 17-25 tahun, kemampuan dalam berbahasa Inggris dengan kemampuan komunikasi yang kuat, membuat essai mengenai kerja sama ASEAN dan Jepang serta dapat bekerja sama dalam tim dengan latar belakang budaya yang bervariasi. Jumlah peserta yang lolos seleksi sebanyak 100 orang dari negara (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Jepang, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan, Vietnam). Seluruh peserta akan tiba di Bengkulu pada 4 Maret 2015 dan akan mengikuti serangkaian kegiatan seperti forum sharing, presentasi pemuda pada masing-masing negara, diskusi fokus kelompok, diskusi kerja kelompok, serta adanya field trip ke sekitar daerah Bengkulu pada hari terakhir dari acara ini. Kegiatan ini pun turut mengundang Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah SAg MPd sebagai tamu acara dan akan memberikan pidato pembukaan acara AJYF 2015 di Bengkulu. Selain itu, hadir pula perwakilan dari berbagai pihak dari lembaga pemerintah baik nasional maupun internasional.(135/rel)

Tags :
Kategori :

Terkait