Mendagri Ngotot Pilkada Tetap 2015

Jumat 13-02-2015,09:41 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA, BE - Jadwal pemilihan kepala daerah tahap pertama tetap digelar di 2015 tidak hanya keinginan pemerintah pusat. Mayoritas dari 204 daerah yang sebelumnya sudah dijadwalkan mengikuti pilkada tahap pertama, juga menolak jika pilkada diundur ke 2016. \"Daerah yang 2015 ini (dijadwalkan menggelar pilkada, red) enggak mau mundur. Kalau mundur kan cost (penambahan biaya, red) lagi,\" ujar Mendagri Tjahjo Kumolo, Kamis (12/2). Karena itu menurut Tjahjo, sikap pemerintah terkait revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015, tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, tetap menginginkan pelaksanaan, yang jadwalnya sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014, yang kemudian disepakati menjadi UU Nomor 1 Tahun 2015. \"Pemerintah tetap ingin konsisten, kan dulu niatnya mengadakan pilkada serentak 2015, 2018 dan 2020. Di tengah-tengahnya pileg dan pilpres 2019. Kalau dari awal saja udah mau mundur, maka akan mundur semua nanti,\" katanya. Untuk mewujudkan niat tersebut, menurut Tjahjo, tidak ada masalah jika kemudian waktu pelaksanaan sejumlah tahapan dipersingkat. Baik itu kampanye, maupun sejumlah tahapan lain yang dimungkinkan untuk dipersingkat. \"Mungkin waktu kampanye, kan seorang figur calon itu enggak mungkin orang baru. Dia pasti sudah mengetahui peta daerah. Jadi masa kampanye bisa diperpendek,\" katanya.

Pemetaan Kandidat Peta politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu kian menemukan bentuk. Terlebih, sebagian partai politik telah memperlihatkan arah dukungan politiknya kepada kandidat tertentu. Diprediksikan, bursa Pilgub Bengkulu akan diikuti oleh sekitar 6 pasangan kandidat. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Link Survey Associated, H Muchdimon Muchlis, kemarin (12/2). \"Paling sedikit akan ada 3 pasangan yang berasal dari parpol, yakni dari kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH), Koalisi Merah Putih (KMP), dan koalisi poros alternatif yang dipimpin Partai Demokrat. Sementara 3 pasangan lainnya berpeluang maju dari kandidat independen sebagai bentuk aktualisasi hasrat kekuasaan yang besar dari seluruh kandidat yang tampil,\" katanya. Berdasarkan hasil survei yang mereka lakukan, lanjut Muchdimon, Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi saat ini memiliki elektabilitas tertinggi dengan angka 10,7 persen suara. Menyusul Bupati Musi Rawas Ridwan Mukti dengan 10,4 persen, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah 8,8 persen, Wakil Gubernur Sultan Bachtiar Najamuddin 8,6 persen dan Okto Brawijaya Trisakti, seorang pengusaha sekaligus cendikiawan dengan 7,5 persen suara. Selanjutnya terdapat nama-nama seperti Bupati Kepahiang Bando Amin dengan suara sebesar 6,6 persen, Bupati Mukomuko Ichwan Yunus 6,5 persen, Bupati Rejang Lebong Suherman 6,4 persen, Sekda Benteng Darmawan Yakub 5,6 persen, mantan Sekda Provinsi Ansawi A Lamat 4,3 persen, politisi PDIP Dadang Mishal Yoftie Su\'ud 4,2 persen, pakar politik Heri Budianto 3,3 persen, Dekan Fakultas Hukum UNIB M Abdi 3,3 persen, politisi PKS Syafwan Badri Sampurno 2,8 persen, Leni Haryati John Latief 2,4 persen dan 5 nama lainnya. \"Survei ini memadukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Metode pengumpulan data langsung face to face interview terhadap para pemilih. Waktu pelaksanaan sejak 28 Desember 2014 hingga 9 Februari 2015. Ada sebanyak 17.600 responden yang diambil secara acak sesuai dengan mata pilih yang ada di seluruh kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu dengan margin error 3 persen. Survei ini kami lakukan secara independen dengan tujuan untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat,\" ujarnya. Menurutnya, munculnya nama-nama baru seperti Okto Brawijaya Trisakti dan M Abdi cukup mengejutkan. Pasalnya, nama-nama tersebut jarangkali muncul dalam pemberitaan media maupun manuver-manuver politik saat ini. Ia menyatakan, dari 20 nama yang ia survei, seluruh kandidat berpeluang untuk berpasang-pasangan baik sebagai Calon Gubernur (Cagug), maupun sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub). \"Temuan kami di lapangan menunjukkan, ada semacam gerilya politik senyap yang dilakukan oleh beberapa kandidat. Sebab, nama Okto Brawijaya misalnya, merupakan sosok baru. Masyarakat mengaku sudah menerima sosialisasi dari kandidat ini dari penyebaran kartu nama dan konsolidasi-konsolidasi tertutup tanpa terekam oleh media manapun,\" ungkapnya.

Ridwan Mukti Menguat Sementara dukungan partai-partai yang secara nasional tergabung dalam KIH semakin mengerucut kepada Bupati Musi Rawas, Ridwan Mukti. Terakhir, nama Ridwan dikukuhkan sebagai satu-satunya kandidat gubernur yang secara resmi diusung oleh Partai Hanura pada Rabu (11/2) malam di kantor partai binaan Jenderal TNI (Purn) Wiranto tersebut. \"Pengukuhan beliau langsung disepakati oleh Ketua Umum DPP Partai Hanura. Dalam waktu dekat, beliau kita minta untuk roadshow ke DPC-DPC Partai Hanura. DPD Partai Hanura memutuskan nama beliau karena menurut hemat kami, beliau lah yang terbaik dari setiap calon yang ada,\" kata Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Bengkulu, H Muslihan DS SSos MM. Diwawancarai usai pengukuhan, kandidat Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti, mengatakan, ia tak akan mempersempit ruang dukungan partai politik pencalonannya hanya kepada partai-partai yang tergabung dalam KIH. Dukungan yang sama masih terus ia galang dari partai-partai yang tergabung dalam KMP. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya para pimpinan DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Bengkulu dalam acara pengukuhannya sebagai kandidat Gubernur Bengkulu oleh Partai Hanura. \"Kami yakin dengan bersatunya seluruh partai politik di Bengkulu, upaya kita bersama mewujudkan Bengkulu yang lebih makmur dan sejahtera akan lebih mudah untuk dilaksanakan. Karena menurut hemat kami, ketertinggalan Provinsi Bengkulu dari daerah-daerah lain tak terlepas dari kegaduhan politik yang selama ini terjadi. Namun bila satu sama lain diantara kita ini bisa saling bersinergi, bisa saling mengisi, Bengkulu akan cepat maju,\" demikian Ridwan. Karenanya Ridwan bertekad akan mengikuti seluruh tahapan seleksi kandidat Gubernur Bengkulu dengan baik. Setelah mendapat dukungan resmi dari PKB, Haruna dan PKPI, Ridwan menyatakan akan berkonsentrasi penuh agar dapat lolos dalam seleksi yang digelar PDIP, PAN, Demokrat, Gerindra, dan PPP. Sementara Partai Golkar dan PKS hingga sejauh ini masih terus ia jajaki. Dengan dukungan seluruh partai politik ini, Ridwan berharap terjadi harmonisasi antara lembaga eksekutif dan legislatif yang memimpin Provinsi Bengkulu. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait