BENGKULU, BE - Setelah sebelumnya mendaftar sebagai bakal calon Gubernur ke PDIP, Demokrat dan Gerindra, Junaidi semakin gencar untuk mendapatkan partai lain sebagai tambahan perahu untuk mengusungnya kembali menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di Provinsi Bengkulu. Sekitar pukul 14.00 WIB sore kemarin (9/2), Junaidi mendaftarkan diri ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kedatangan UJH---panggilan akrab Junaidi---, ini didampingi sang istri Hj HOniarty dan tim pemenangannya ini diterima oleh Sekretaris DPW PPP Provinsi Bengkulu, Ihsan Nahromi, Ketua Tim Penjaringan Calon Gubernur, Lopi Tarpika SE beserta sejumlah pengurus DPW PPP lainnya. Dalam kesempatan itu, Junaidi mengungkapkan kedatangannya untuk mendapatkan dukungan dari PPP dalam rangka merebutkan kembali kursi gubernur Bengkulu selama 5 tahun kedepan. Selain itu, Junaidi juga mengaku optimis akan diusung PPP, mengingat hubungannya dengan PPP selama ini cukup baik tanpa masalah. \"Saya tidak memandang kursi PPP ini memiliki kursi sedikit di DPRD, dan saya juga siap mengikuti mekanisme seleksi yang dilakukan PPP. Karena saya tahu bahwa tidak ada partai yang ingin mengusungkan calon yang bakal kalah, semuanya ingin mengusung calon yang berpeluang untuk menang,\" ungkap Junaidi. UJH juga menyampaikan bahwa sejauh ini memang banyak calon yang menjadikan partai seperti batu loncatan, setelah menang melupakan partai tersebut. Namun ia meminta agar PPP tidak meragukan komitmen dirinya bersama PPP untuk bersama-sama membangun Provinsi Bengkulu. \"Pengalaman kita selama ini bahwa partai seringkali dijadikan alat atau batu loncatan, ini menyakitkan. Sedanmgkan saya sendiri berkomitmen tidak mau PPP hanya sekedar mengusung saya, tapi PPP juga harus mengawal kita. Terlepas nanti apakah PPP mengusung saya atau tidak, PPP tetap harus mengawal saya,\" paparnya. Terkait dengan penentuan calon yang diusung berdasarkan survei, UJH mengaku ia tidak keberatan. Karena untuk melihat elektabilitas kandidat memang harus dengan cara survei, tapi survei yang independen tanpa kepentingan apapun. \"Komitmen partai wajib saya hormati. Survei merupakan hal yang wajar untuk melihat elektabilitas calon di mata masyarakat guna melihat peluang kemenangannya,\" tukasnya. Dibagian lain, Sekretaris DPW PPP, Ihsan Nahromi memaparkan bahwa bahwa sudah ada 3 balon gubernur yang resmi mendaftarkan diri ke PPP. Ketiganya adalah Bando Amin C Kader, Ridwan Mukti dan Junaidi Hamsyah. Ia menyebutkan bahwa masing-masing kandidat memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan dukungan dari PPP yang saat ini memiliki 3 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu. \"Semua kandidat memiliki peluang yang sama, tidak ada yang diprioritaskan. Semua kandidat yang sudah mendaftar akan kami serahkan ke DPP, selanjutnya DPP akan melakukan survei secara independen dan diam-diam. Survei itu untuk melihat elektabilitas kandidat, kemungkinan besar kandidat yang berelektabilitas tinggilah yang akan diusung,\" terangnya. Namun demikian, elektabilitas bukan satu-satunya item penilaian, partai yang sudah didapat oleh kandidat itu juga akan menjadi pertimbangan. Sebab, PPP tidak ingin mengusungkan kandidat yang tidak mendapatkan dukungan dari partai lain, karena percuma, mengingat PPP hanya memiliki 3 kursi. \"Kita juga pastikan partai yang sudah didapat oleh kandidat, kalau tidak mendapatkan tambahan partai lain, maka kami tidak bisa mengusungnya karena keterbatasan persyaratan kursi yang dimimiliki di DPRD Provinsi Bengkulu,\" pungkasnya.
Beberkan Kriteria Wakilnya Disisi lain, Junaidi juga membeberkan ktriteria calon wakil gubernur yang akan mendampinginya, yakni mumpuni di segala bidang, berkulitas, memiliki popularitas yang bagus, finasial memadai dan memiliki jaringan yang baik. \"Saya menginginkan yang mumpuni disegala bidang, karena kita ingin menang,\" ungkapnya. Diakuinya, sedikitnya sudah ada 5 nama yang memenuhi kriteria tersebut, namun ia enggan menyebutkan namanya. \"Sejauh ini kita baru merangkum 5 nama, dan ke-5 nya belum ada yang mendaftar ke partai politik,\" tandasnya.(400)