BENGKULU, BE – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu pada 2014 lalu merupakan pertumbuhan terendah jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, khususnya dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Pada 2014 lalu, pertumbuhan ekonomi Bengkulu hanya bertahan diangka 5,49 persen, padadahal sebelumnya sempat diatas angka 6 persen.
\"Lambatnya pertumbuhan ekonomi Bengkulu ini dipengaruhi banyak faktor, diantaranya karena krisis global negara lain sehingga membuat ekspor Bengkulu juga menjadi tertekan. Selain itu juga disebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diikuti kenaikan bahan pokok lainnya,\" kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Dodi Herlando.
Dodi menjelaskan, jika perbandingkan pertumbuhan ekonomi Bengkulu 2014 dibandingkan dengan 2013, terjadi perlambatan sekitar 0,59 persen dari angka 6,08 persen menurun menjadi 5,49 persen.
Menurutnya, sektor penyumbang pertumbuhan perekonomian ini, seperti pengeluaran konsumsi rumah tangga yang masih mendominasi. Tahun 2014, perekonomian didominasi oleh tiga sektor utama, yakni pertanian, kehutanan dan perikanan. Sedangkan perdagangan besar dan eceran menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 13,42 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib hanya menyumban 9,00 persen.
“Dari sisi produksi, pertumbuhan perekonomian tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,48 persen. Sedangkan dari pengeluaran, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang tercatat tumbuh sebesar 15,09 persen,” tandasnya.(400)