Kepala Dishubkominfo Kota, Selupati SH, merasa optimis pada tahun ini dapat mencapai target PAD tersebut. Ia menjelaskan, pengelolaan parkir oleh UPTD sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ketika ia dijalankan oleh seksi tersendiri di bawah Dishubkominfo Kota.
\"Tapi kalau dia masih seksi tersendiri di bawah instansi maka setiap perkembangannya harus diketahui dan dilaporkan kepada badan, dan badan harus mengetahui dan melaporkannya kepada dinas. UPTD memangkas itu. Birokrasi hanya mengawasi dan meminta pertanggungjawaban dari UPTD sebagai pengelola. Sehingga harapan kita parkir ini bisa dikelola secara lebih profesional dan efisien,\" kata Selupati, Rabu (28/1). Ia mengatakan, pembentukan UPTD Parkir ini juga berangkat dari hasil evaluasi pengelolaan parkir selama ini. Bertindak selaku Kepala UPTD Parkir yakni, Najamudin. Penunjukkan Najamudin sebagai Kepala UPTD Parkir karena ia dinilai memiliki latar belakang perhubungan yang matang.
\"Jadi dia kita harapkan dapat berkonsentrasi penuh dalam mengelola parkir dan tidak diganggu dengan urusan-urusan kedinasan lainnya. SK yang bersangkutan sudah dikeluarkan. Pembentukan UPTD ini bukan berarti uang parkir juga dikelola oleh UPTD. Dia hanya mengambil setoran dan setoran itu akan langsung di setor ke kas daerah melalui bank,\" sampainya. Tahun ini, Dishubkominfo Kota diberikan target retribusi parkir mencapai Rp 4 miliar. Jumlah ini meningkat Rp 500 juta dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,5 miliar. Selupati merasa sangat optimis target tersebut dapat tercapai.
\"Bahkan harapan kita kalau bisa realisasinya nanti lebih dari itu. Kita tetap akan mencari potensi titik-titik baru. Kemudian semua titik lainnya juga masih akan kami evaluasi terus. Mana yang bisa setorannya ditambah maka kami dorong untuk ditambah. Mana yang menunggak akan kami tegur secara terus menurus. Karenanya UPTD nanti kita minta untuk melakukan pemeriksaan lapangan secara terus menerus,\" imbuhnya.
Usulan agar parkir dikelola oleh UPTD tersendiri ini telah lama disampaikan oleh pengamat ekonomi Universitas Bengkulu (Unib), Dr Slamet Widodo MS. Menurut koordinator Magister Managemen Unib tersebut, Pemerintah Kota Bengkulu akan lebih diuntungkan jika dikelola sendiri karena PAD yang masuk akan lebih besar jika dibandingkan dengan diserahkan kepada pihak ketiga atau dikelola oleh seksi yang tergabung dalam Dishubkominfo Kota.
\"PAD akan lebih besar bila dikelola sendiri, karena para prinsipnya pihak ketiga tentunya akan mencari keuntungan, dan bila dikelola sendiri, maka untuk pihak ketiga tersebut akan masuk PAD sehingga PAD akan lebih besar. Ia juga akan lebih besar menghasilkan PAD karena akan lebih fokus,\" jelas Slamet. (009)