KEPAHIANG, BE - Terkait dengan tidak stabilnya harga sembilan bahan pokok (sembako) dipasaran pasca menurunnya harga BBM. Komisi II DPRD Kepahiang mengharapkan Dinas Koperasi,UKM dan Perindustrian Perdagangan untuk terus melakukan pemantauan harga di pasar. Bahkan bila perlu bisa dilakukan operasi pasar (OP) untuk menstabilkan harga dipasaran. \"Sebaiknya Dinas Perdagangan dapat memantau soal kenaikan dan turunnya harga Sembako di pasaran,seperti diketahui BBM sudah benar-benar turun ke harga awal sejak hari ini(Kemarin,red) jangan sampai harga dipasaran masih melambung tinggi,\" ujar Ketua Komisi II Supianto,SE. Sebagai mitra Kerja Komisi II yakni Disperindag meskipun dalam kondisi naik atau tidak BBM di daerah maupun luar daerah harga sembako tetap di pantau. \"Pemantauan harga dipasaran mengenai bahan pokok tersebut diharuskan, meski dalam kondisi tidak ada kenaikan dan penurunan harga BBM, mungkin saat ini harga sembako belum turun,karena pada umumnya pasokan para pedagang dikisaran harga mahal,\"jelas Supianto. Supianto mengatakan jika seiring turunnya harga BBM maka harga Sembako haruslah turun juga. \"Harga BBM jelas sudah turun dari pusat,maka dari itu, proses penurunan harga sembako haruslah dipantau,apalagi BBM turun harga,maka Sembako harus juga turun harga,seiring dengan turunnya harga BBM tersebut,\" tandasnya. Untuk diketahui pasca turunnya harga BBM beberapa komoditi seperti harga beras dan telur tetap merangkak naik, semula hanya Rp 8.500 per kilogram naik jadi Rp 9.800 per kilogram. Selain itu, harga telur ayam naik dari Rp 22 ribu jadi Rp 22.500 per kilogram. Sementara minyak goreng curah masih stabil sejak sebulan lalu, Rp 11ribu per kilogram.(505)
Komisi II Desak Disperindag Pantau Harga Pasar
Selasa 27-01-2015,17:50 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :