KEPAHIANG, BE - Terkait dengan menurunnya harga BBM ternyata tidak dibarengi dengan penurunan harga bahan pokok disejumlah pasar di Kepahiang. Harga sejumlah bahan pokok seperti beras dan telur tetap merangkak naik. Di kios beras yang semula hanya Rp 8.500 per kilogram naik jadi Rp 9.800 per kilogram. Selain itu, harga telur ayam naik dari Rp 22 ribu jadi Rp 22.500 per kilogram. Sementara minyak goreng curah masih stabil sejak sebulan lalu, Rp 11ribu per kilogram. \"Sebaiknya Dinas Perdagangan dapat memantau soal kenaikan dan turunnya harga Sembako di pasaran,seperti diketahui BBM sudah benar-benar turun ke harga awal sejak hari ini(Kemarin,red) jangan sampai harga dipasaran masih melambung tinggi,\" ujar Ketua Komisi II Supianto,SE. Sebagai mitra Kerja Komisi II yakni Disperindag meskipun dalam kondisi naik atau tidak BBM di Daerah maupun luar Daerah harga sembako tetap di pantau.\"Pemantauan harga dipasaran mengenai bahan pokok tersebut diharuskan,meski dalam kondisi tidak ada kenaikan dan penurunan harga BBM, mungkin saat ini harga sembako belum turun,karena pada umumnya pasokan para pedagang dikisaran harga mahal,\" jelas Supianto. Supianto mengatakan jika seiring turunnya harga BBM maka harga Sembako haruslah turun juga. \"Harga BBM jelas sudah turun dari pusat,maka dari itu, proses penurunan harga sembako haruslah dipantau,apalagi BBM turun harga,maka Sembako harus juga turun harga,seiring dengan turunnya harga BBM tersebut,\" tegasnya. Sementara kondisi belum turunnya harga Sembako dipasaran dikeluhkan oleh sejumlah masyarakat di Kepahiang. Yani (34) warga Daspetah menyampaikan dengan penurunan harga BBM seharusnya dibarengi juga penurunan harga sembako dan ongkos angkutan. \"Kami harapkan pemkab Kepahiang bisa tanggap soal harga sembako dan ongkos angkot yang tidak kunjung turun hingga saat ini,\" katanya.(505)
Disperindag Diminta Pantau Harga Pasar
Selasa 20-01-2015,16:50 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :