KEPAHIANG, BE - Pemilik kendaraan bermotor di Kabupaten Kepahiang memilih menunda membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPU). Hal tersebut terkait dengan kebijakan pemerintah mentetapkan penurunan harga hari ini (19/1), walau masih lebih tinggi dari harga sebelum kenaikan. Akibatnya SPBU di Kepahiang menjadi sepi. Sebagaimana diketahui, premium dari harga Rp 7.600 menjadi Rp 6.600 per liter. Harga solar dari Rp 7.250 per liter menjadi Rp 6.400 per liter. Sementara itu, sebelum kenaikan, harga premium Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter. \"Biasanya setiap Sabtu ataupun Minggu saya mengisi BBM mobil saya karena SPBU di Kepahiang pasti sepi karena PNS libur, tapi saat ini aktivitas untuk mengisi BBM kendaraan saya tunda karena Senin ini harga BBM akan turun,\" ujar Reby (29) salah seorang warga Tebat Monok Kepahiang kemarin. Hal senada juga disampaikan oleh warga Kelurahan Pasar Tengah Kepahiang Toni (34). Ia juga mengaku akan menunda mengisi BBM ke SPBU menjelang penurunan harga BBM. \"Mobil saya isinya masih full, sudah pasti saya akan isi lagi setelah BBM turun harga. Palingan sudah lewat Senin isinya habis, soalnya saya juga tidak bebergian jauh-jauh,\" katanya. Sementara itu, sebagian ibu rumah tangga (IRT) di Kepahiang mengharapkan pasca penurunan harga BBM juga diikuti dengan penurunan harga komoditi lainnya. \"Semenjak BBM naik beberapa bulan lalu, harga-harga dipasaran juga mengalami kenaikan. Harapan kita pasca penurunan harga BBM saat ini harga-harga juga bisa turut turun harganya,\" ujar IRT Pasar Kepahiang Yani (33).(505)
Jelang BBM Turun, SPBU Sepi
Senin 19-01-2015,16:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :