Siswi SD Dicabuli Bandot Tua

Senin 12-01-2015,14:33 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENTENG, BE - Tindak pencabulan kembali dialami siswi SD di Bengkulu Tengah (Benteng). Kali ini korbannya sebut saja Kuncup (9)---bukan nama sebenarnya--- pelajar kelas 3 SDN di Kota Bengkulu. Korban diketehui telah dicabuli, Rs (56) warga Blok I Pekek Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Tengah. Puluhan warga yang mendapatkan kabar pencabulan tersebut, kemarin sore (11/1) melakukan pengepungan pondok kebun pelaku dikawasan sungai suci. Warga berencana meringkus pelaku, karena dugaan melakukan pencabulan terhadap anak perempuan Jumiati (34) dan Fajri (38) tersebut. Sayang aksi pengepungan ini bocor, sehingga Rs berhasil kabur dan tidak ditemukan lagi di pondok kebun. Bahkan saat Rs sdisusul ke rumahnya di Pekik Nyaring Blok I juga tidak ditemukan. Warga tetap menjaga kawasan kebun Rs dan mencari di sekitar Pasar Pedati dan Pekik Nyaring, guna mencari pelaku dan bakal diseret ke Mapolsek Pondok Kelapa. Data terhimpun, korban sebenarnya 6 bulan terakhir menetap di Kota Bengkulu bersama orang tua asuhnya, Ismayanti guru SD tempat korban bersekolah. Sedangkan pelaku  Rs tengah menjalani hubungan dengan asmara kakak Jumiati, dan sering mendatangi korban di rumah orang tua asuhnya itu. Diduga pelaku memanfaatkan situasi kedekatan dengan keluarga korban, puncaknya ketika libur sekolah akhir tahun 2014 lalu, korban pulang kerumah orang tuanya diantar Ismayanti. Mengetahui hal tersebut, pelaku menjemput korban kemudian diajak kepondoknya dikawasan sungai suci, dengan alasan untuk memanen jengkol akhir desembar lalu. Akhirnya pelaku Rs mencabuli korban dalam pondoknya. Pengakuan korban dihadapan orang tuanya, kejadian di dalam pondokan itu pukul 17.00 WIB. Saat itu pelaku Rs memaksa korban membuka celana, dan  pelaku memasukkan kemaluannya ke dalam alat vital korban. \"Katanya sampai tiga kali, dan korban menjerit. Tetapi pelaku tetap saja melakukannya,\" ungkap Jumiati. Setelah melancarkan aksi bejatnya, bandot tua itu menyuruh korban mandi tanpa tanpa menggunakan sehelai benangpun. Sembari melihat korban mandi pelaku kemudian memegani alat vitalnya. \"Anak saya mandi diperhatikan pelaku, walaupun anak saya kesakitan pelaku tidak berusaha untuk menolong,\" ungkapnya.

Ketahuan Oleh Ibu Angkat Kejadian naas yang dialami kuncup baru diketahui setelah korban bercerita dengan orang tua asuhnya di Kota Bengkulu. Kala itu orang tua asuhnya menaruh curiga dengan kondisi kuncup yang terus menerus murung, dan mengaku sakit tiap kali buang air kecil. \"Waktu saya tanya baik-baik, ia bersedia mencerita kejadian yang dialaminya,\" jelas ibu angkatnya Ismayanti. Setelah dilakukan kompromi dengan keluarga korban, dua hari kemudian pihak korban melaporkan pelaku ke Mapolsek Pondok Kelapa agar persoalan tersebut diusut secara hukum. \"Sudah dilaporkan ke Mapolsek Pondok Kelapa, supaya polisi dapat mengusut perkara ini dengan tuntas,\" ungkap Ismayanti. Sedangkan  keluarga korban mengaku akan membawa korban ke psikiater anak. Agar korban tidak mengalami trauma berkepanjangan terhadap kasus yang dialaminya. Sebab korban yang masih sangat belia sudah harus menanggung malu akibat perbuatan bejat pelaku. (320)

Tags :
Kategori :

Terkait