BENGKULU, BE - Lantaran gas elpiji 12 Kg mengalami kenaikan cukup signifikan.
Masyarakat di Kota Bengkulu beralih mengunakan tabung gas 3 kg. Pasalnya, tabung gas melon ini harganya tidak mengalami kenaikan. Seperti yang terjadi pada kenaikan harga gas 12 kg tersebut. Saat ini, harga gas 12 kg, dijual dengan harga berkisar Rp 150 ribu hingga Rp 165 ribu/tabung. Sedangkan, gas melon hanya dijual seharga Rp 16 hingga Rp 17 ribu/tabung. \" Bulan Desember 2014 lalu, saya beli gas 12 kg itu masih diharga Rp 125 ribu hingga Rp 130 ribu/tabung. Namun, saat ini sudah Rp 160 ribu. Sehingga, mengalami kenaikan sekitar Rp 30 ribu,\" ujar salah -seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kelurahan Kandang Limun, Gadis (32), kemarin saat dimintai tanggapan oleh BE.
Dikatakan gadis, dengan kondisi ini, para ibu rumah tangga harus pintar -pintar dalam memanfaatkan gas sebagai keperluan sehari - hari. Sebab, jika tidak di irit atau digunakan dengan tepat guna maka, akan kewalahan membeli gas. Apalagi, suaminya hanya bermata pencahrian sebagai buruh harian lepas. \"Kalau untuk gas 12 kg, saya sudah tidak bisa beli karena harganya mahal,\" tandasnya.
Keluhan melambungnya, harga ukuran 12 kg itu, tidak hanya dirasakan oleh kalangan IRT saja. Namun, juga para pelaku usaha, seperti penjual gorengan atau rumah makan. Seperti diungkapkan, pedagang gorengan dikawasan Simpang Kampung Bali, Kota Bengkulu, Winarti (43), kemarin. \" Kenaikan gas 12 kg ini, sangat berpengaruh terhadap para pedagang gorengan seperti saya ini,\" akunya.
Dijelaskannya, kendala yang dihadapi pedagang didalam memilih gas 3 kg sebagai bahan untuk memasak, adalah karena keberadaan gas melon itu yang sering hilang timbul. Sehingga, membuat pedagang kesulitan untuk mendapatinya. Oleh sebab itu, pihaknya meminta pemerintah untuk komitmen. Seperti, jika masyarakat ekonomi menengah kebawah harus mengunakan gas melon. Akan tetapi, pemerinah harus memastikan jikan gas melon gampang didapati. \"Gas melon memang tidak naik, tapi sering hilang dipasaran,\" tukasnya. (111)