Diimingi Menjadi Model, 25 Siswa Tertipu

Senin 08-12-2014,11:16 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Modus baru penipuan semakin banyak dilakukan para pelaku kejahatan untuk memuluskan aksi mereka. Salah satunya modus terbaru yakni mengelabui remaja untuk menjadi model. Seperti yang terjadi Minggu (07/12) kemarin. Sekitar 20 siswi dan siswi dari SMAN 5 Kota Bengkulu dan SMPN 3 Bengkulu menjadi korban penipuan orang yang mengaku berasal dari  Even Organizer (EO) Rafflesia. Pelaku berjanji akan memasukkan siswi menjadi model. Adapun yang berhasil pelaku bawa ialah satu unit Honda Beat warna Hitam Nopol BD 6064 EQ serta kurang lebih 25 unit handphone dan sejumlah perhiasan. Kronologis kejadian berawal, ketika pelaku mendatangi sekolah dan menemui siswa dan siswi yang menjadi targetnya. Pelaku meminta siswa untuk tampil mengisi acara memperingati hari ibu di Hotel Santika. Guna mengelabui korbannya, pelaku mengatakan telah ada 9 sekolah yang mengisi acara tersebut. Untuk memuluskan aksinya tersebut ia melakukan pengujian koreo dan catwalk modeling kepada para siswa di sekolah masing-masing. Pelaku mengatakan kepada guru kesiswaan bahwa acara akan dimulai 16 Desember mendatang, namun kemudian dimajukan tanggal 07/Desember. Semua siswa kemudian diminta kumpul di sekolah, selanjutnya para siswa diminta dandan di salon Rossi di Jalan Bangka No 51 RT 07 RW 05 untuk sesi pemotretan. Pelaku sebelumnya juga mendata siswa yang mengikuti koreografi. Setelah selesai dandan siswa diminta menuju ke hotel santika untuk sesi pemotretan dengan menggunakan 4 unit travel. Dengan alasan travel penuh pelaku meminjam motor salah satu siswa, Arinda. Pelaku juga mengatakan agar handphone dan perhiasan ditinggal dalam tas yang dibawa pelaku, dengan alasan hotel tidak mengizinkan membawa barang-barang tersebut. Disitulah pelaku kemudian melarikan diri dengan membawa motor, handphone dan perhiasan para siswa tanpa sepengetahuan para siswa. Sementara siswa dengan travel menuju hotel Santika, dan sesampainya di Hotel Santika, pihak Hotel mengaku tidak ada acara atau sesi pemotretan dari EO Raflesia, mengetahui hal tersebut para siswa kembali lagi kesalon dari situlah mereka baru sadar jika mereka ditipu. Menurut pengakuan Arinda, pemilik motor Honda Beat, ia mengaku sebenarnya sudah curiga pada pelaku saat berada didalam travel. \"Sebenarnya saya sedikit curiga, namun karena gerak-geriknya tidak ada niat berbuat kejahatan saya percaya saja apa yang dibilang pelaku,\" imbuh gadis siswi SMA 5 ini. Samapai berita ini diturunkan kasus ini masih dalam pengembangan dan penyelidikan pihak Mapolres Bengkulu, karena termasuk modus baru. Pelaku sendiri mempunyai ciri-ciri tinggi, berkacamata dengan logat kemayu.(cw4)

Tags :
Kategori :

Terkait