Jokowi Siapkan Dana untuk Bengkulu

Kamis 27-11-2014,09:16 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Komitmen Presiden RI, Ir H Joko Widodo untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pasar ditunjukkan saat melakukan blusukan ke Pasar Tradisional Panorama, Kota Bengkulu, kemarin. Kepada ratusan pedagang di pasar tersebut, Jokowi mengaku siap mengucurkan anggaran dari APBN 2015 untuk melanjutkan kembali pembangunan pasar itu tahun 2015. Hanya saja Jokowi mensyaratkan, bahwa pedagang tidak ada lagi yang berjualan di pinggir jalan, melainkan semuanya masuk ke dalam pasar tersebut. \"Saya mau tanya dulu, apakah pedagang semuanya siap masuk berjualan didalam pasar? kalau siap maka akan kita kucurkan anggarannya 2015 besok,\" tanya Jokowi. Mendapati pertanyaan itu, para pedagang pun menyatakan kesiapannya. Mereka berdalih, selama ini tempat berjualan di dalam pasar memang banyak yang kosong dikarenakan sepi pembeli, sedangkan dipinggir jalan lebih ramai pembeli. Mendengar jawaban pedagang itu, Jokowi mengaku akan menyampaikan perihal tersebut kepada menteri Perdagangan, Koperasi dan UKM terlebih dahulu. Namun ia juga meminta Pemerintah Kota Bengkulu untuk mengajukan usulan pembangunan pasar tersebut. \"Mengenai anggarannya, nanti kementerian Perdagangan Koperasi dan UKM yang menentukannya. Yang jelas kita prioritaskan pasar ini diselesaikan,\" ujarnya. Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah menyampaikan trimakasihnya atas kepedulian presiden terhadap pedagang tersebut. Menurutnya, salah satu untuk meningkatkan perekonomian rakyat memang dengan menyiapkan fasilitas pendukungnya. \"Ini merupakan langkah yang baik dan luar biasa dari Pak Presiden, karena perekonomian akan bangkit mulai dari pasar. Kalau pasarnya nyaman dan bersih, maka pembeli pun akan berdatangan, dan secara otomatis pendapatan pedagang bertambah. Saat itulah peningkatan perekonomian terjadi,\" katanya. Ia juga berharap janji presiden itu bukanb sekedar janji. Namun harus direalisasikan dengan cara menganggarkan dananya melalui APBN 2015. Sebagai bentuk meyakinkan kementerian, ia pun meminta masyarakat dapat menepati janjinya, yakni siap masuk kedalam pasar jika pembangunanya sudah selesai. Tindak Tegas Kapal Trawl Blusukan yang dilakukan Presiden Jokowi ke Kampung Nelayan Kelurahan Malabero, Kota Bengkulu dimanfaatkan para nelayan dengan menyampaikan sejumlah masalah yang dihadapinya selama ini. Ketua Kelompok Nelayan Malabero, Ujang Mukhtar menyampaikan bahwa selama ini yang menjadi musuh besar pihaknya adalah kapal trawl atau kapal yang menggunakan pukat harimau memasuki perairan laut Bengkulu. Akibatnya, mereka kesulitan mendapatkan ikan, karena kapal trawl tersebut bisa mendapatkan  ikan mulai dari ukuran besar hingga anak ikan yang masih kecil. Ironisnya lagi, kapal trawl tersebut bukan milik masyarakat Provinsi Bengkulu atau masyarakat Indonesia lainnya, melainkan kapal asing yang datang mencuri ikan. Tidak ada jalan lain, selama ini mereka pun terus berpacu mencari ikan, meskipun sadar bahwa para nelayan itu hanya menggunakan jaring ikan biasa. Akibatnya, semakin hari hasil tangkapan nelayan tradisional itu terus menurun. Sementara disisi lain  kebutuhan meningkat seiring dengan dinaikkannya harga BBM oleh Presiden Jokowi. \"Kapal trawl itu bukan kapal Indonesia, tapi kapal asing yang sengaja datang untuk mencuri ikan,\" keluh Ujang kepada presiden dan menteri Kelautan dan Perikanan. Selain itu, ia juga meminta agar pemerintah memperhatikan kebutuhannya, seperti alat tangkap ikan yang memadai, SPBU khusus nelayan, dan perumahan nelayan. \"Dalam sejarah, baru presiden datang ke kampung nelayan di Kota Bengkulu ini, karena itu kami sangat berharap agar keluhan kami didengar dan bisa dicarikan jalan keluarnya. Jika kapal trawl itu terus beroperasi, kami akan terus  kesulitan mendapatkan ikan,\" pintanya. Mendengar keluhan itu, Jokowi langsung memberikan respon, bahwa ilegal fishing atau pencurian ikan itu harus segera dihentikan. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menindak tegas pencurinya. \"Ini tidak bisa dibiarkan, pelakunya harus ditindak tegas,\" kata Presiden kepada Menteri Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah. Sementara itu, Menteri Kelautan dan Prikanan Susi Pudjiastuti meminta Pemerintah Provinsi Bengkulu maupun kabupaten/kota untuk melaporkan hal tersebut kepada TNI Angakatan Laut serta pihak kepolisian daerah. \"Kalau ada kapal-kapan asing langsung laporkan ke Pemda setempat, nanti gubernur, walikota/bupati melaporkan ke pihak TNI. Trawl itu sudah dilarang, jadi tinggal ditindak saja karena trawl ini memang sangat berbahaya,\" tegasnya. Selain itu, Susi juga memastikan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan mesin es kepada nelayan tersebut, karena mendirikan pabrik es dinilai kurang efektif dan efesien. \"Nanti kami akan berikan 10 mesin es yang berkapasitas 1,5 ton. Sedangkan pembangunan perumahan nelayan nanti akan kita bahas lagi bersama Pelindo, karena ini menyangkut tanahnya akan digunakan tanah Pelindo. Untuk SPBN, nanti akan kita buat khusus agar nelayan tidak perlu lagi membeli BBM ke SPBU,\" janjinya. Bagi-bagi Duit Kedatangan Presiden RI, Ir H Joko Widodo alias Jokowi merupakan berkah tersendiri bagi masyarakat yang dikunjunginya, seperti masyarakat nelayan di Kelurahan Malabero, masyarakat yang tengah mengantre mengambil uang Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di kantor POS cabang Bengkulu dan pedagang di Pasar Tradisional Panorama, Kota Bengkulu. Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana dan rombongan Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah tiba di Kampung Nelayan Kelurhan Malabero sekitar pukul 08.10 WIB pagi kemarin. Kedatangan Jokowi inipun disambut antusias oleh nelayan. Sesampai kampung nelayan ini, Jokowi langsung melihat pantai didampingi Menteri Menteri Kelautan dan Perikanan,  Susi Pudjiastuti yang sudah tiba dilokasi sekitar pukul 07.30 WIB. Dalam kesempatan itu, Jokowi berdialog langsung dengan pedagang ikan di kawasan tersebut. Dari perkapangan itu pedagang mengaku omsetnya mereka perharinya tidak menentu. Namun rata-rata pendapatan yang dikantongi pedagang ikan itu maksimal Rp 500 ribu perharinya. \"Kalau bulan muda dan cuaca cerah, dapat sekitar Rp 500 ribu, kadang-kadang jauh dibawah itu,\" keluh salah seorang pedagang ikan. Mendengar pengakuan pedagang ikan itu, Jokowi meminta agar dihitung jumlah pedagang yang menjual ikan di kawasan tersebut. Dari hitungan tersebut terdapat 5 kelompok pedangan ikan dengan jumlah anggota kelompok mencapai 15 pedagang. Dan Jokowi pun memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 100 juta untuk masing-masing kelompok. \"Mudah-mudahan uang ini bisa digunakan sebaik-baiknya, untuk menambah modal atau hal lain,\" ucapnya. Selain itu, Jokowi juga tampak membagi-bagikan amplop kepada nelayan. Tidak hanya sampai disitu,  Jokowi juga menyerahkan bantuan sebesar Rp 100 juta untuk pembangunan Masjid Al-Hasyim di kampung nelayan tersebut. Sekitar pukul 09.15 WIB, Jokowi dan rombongan tiba di Kantor POS Cabang Bengkulu yang terdapat di Jalan S Parman Kota Bengkulu ini pun melakukan hal yang sama. Kunjungan ke kantor POS ini, Jokowi melihat proses pencairan  bantuan uang Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sebesar Rp 400 ribu per kepala keluarga. Saat diwawacarai wartawan disela-sela pemantauan pencairan PSKS itu, Jokowi mengungkapkan bahwa ia menargetkan sebelum 2014 ini berakhir, maka pencairan PSKS itu sudah selesai di seluruh Indonesia. \"Sejak awal pencairan hingga saat ini tidak ada masalah semuanya berjalan lancar, demikian juga di Bengkulu,\" ucapnya. Usai memantau pencairan kompensasi atas kenaikan BBM ini, Jokowi dan rombongan melakukan blusukan ke Pasar Tradisional Panorama. Dalam kesempatan itu, Jokowi memberikan bantuan sebesar Rp 250 juta untuk menambah modal koperasi Syariah Pedagang Pasar Panorama. \"Saya tambah modal koperasi ini sebesar Rp 250 juta, dengan catatan semua pedagang harus dimasukkan menjadi anggota koperasi. Uang ini gunanya bisa dipinjam oleh anggota koperasi untuk menambah modal jualannya, tapi pengurus koperasi tidak boleh mengenakan bunga yang terlalu tinggi kepada anggota, karena itu akan memberatkan,\" pintanya.(400)

Tags :
Kategori :

Terkait