Sisi Lain Kunjungan Presiden Jokowi ke Bengkulu

Kamis 27-11-2014,09:09 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Antusiasme Masyarakat dan Keganasan Paspampres Masyarakat Bengkulu begitu antusias ingin melihat sosok Presiden RI ke 7, Ir H Joko Widodo dan istrinya, Hj Iriana saat melakukan sejumlah kunjungan di dalam Kota Bengkulu, kemarin (26/11). Namun keinginan masyarakat bertemu dan berjabat tangan dengan Jokowi pupus, karena ketatnya pengamanan yang dilakukan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). ==================== DENDI SUPRIADI, Kota Bengkulu ==================== Meski sering menjadi bahan olokan dengan dalih Jokowi merupakan presiden terkurus dalam sejarah Bangsa Indonesia, namun Jokowi memiliki daya pikat yang luar biasa. Hal ini terbukti antuasiasnya masyarakat ingin bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Tingginya keinginan masyarakat ingin melihat Jokowi dari jarak dekat  terlihat saat Jokowi mengunjungi Kampung Nelayan di Kelurahan Malabero, Kota Bengkulu pagi kemarin. Sebelum Jokowi tiba di lokasi, ratusan masyarakat sudah memadati jalan yang biasanya dipadati kendaraan tersebut. Masyarakat begitu terlihat sudah tidak sabar lagi bertemu dengan presiden yang dikenal sederhana dan merakyat itu. Setelah Jokowi tiba, masyarakat pun rela berdesak-desakan dengan Paspampres yang memasang pagar betis agar masyarakat tidak \"menyerbu\" Jokowi. Bahkan Roslaini (60) warga Malabero menangis akibat beberapa kali ingin bersalaman langsung dengan Jokowi, tapi selalu digagalkan Paspampres. Hal itu terjadi saat Jokowi berdialog dengan nelayan. \"Kenapa kamu melarang saya, saya cuma mau ketemu untuk bersalaman dan memberikan foto. Apa hak kami melarang saya dengan menarik-narik saya seperti ini,\" kata Roslaini sambil meneteskan air matanya. Bahkan Roslaini sempat menyebutkan bahwa keluarganya juga ada yang pejabat, tapi tidak pernah melarang siapapun yang ingin bertemu dengannya. \"Asal kami tahu, saya ini adik Ikhwan Yunus, Bupati Mukomuko,\" celetuknya. Paspampres yang berjaga pun hanya menjawab dengan tenang, bahwa bukan keinginnya untuk melarang orang yang bertemu dan bersalaman dengan presiden, namun pengawalan ketat itu memang sudah diatur dalam protapnya. \"Maaf bu, kami hanya menjalankan tugas,\" ucap salah seorang Paspampres. Puncaknya, sebelum Jokowi dan rombongan tiba di Kantor PT POS Cabang Bengkulu, ratusan masyarakat pun sudah memadati media jalan S Parman yang terdapat di depan kantor Pos tersebut. Bahkan Ibu Negara Hj Iriana nyaris jadi \"bulan-bulan\" keganasan masyarakat yang tidak hanya bersalaman, tapi juga memeluk dan menciumnya. \"Ibuk canntik nian buk,\" ujar beberapa ibu-ibu yang langsung memeluk dan mencium istri Jokowi. Kejadian itu terjadi setelah Iriana keluar dari mobilnya, sedangkan Jokowi sudah menuju tenda tempat pembagian PSKS di halaman kantor pos. Melihat hal tersebut, Paspampres langsung bertindak. Mereka yang berbadan tegap dan kuat itu langsung menarik ibu-ibu yang merangkul istri presiden itu. Bahkan karena kuatnya tarikannya itu, ibu-ibu tersebut nyaris saja jatuh. Usai melihat pencairan PSKS itu, Jokowi bersama istrinya pun mendatangi masyarakat yang sudah lama menunggu tersebut. Hanya saja sebagian kecil yang bisa bersalaman dengannya, karena warga yang mulai menggerombol itu langsung dihadang dan dihalau oleh Paspampres. Tidak hanya itu, pemandangan yang sama juga terjadi saat Jokowi blusukan ke Pasar Tradisonal Panorama. Karena melihat pedagang  yang mencapai ribuan orang itu, Paspampres pun membuat pengamanan semakin ketat. Hasilnya, masyarakat hanya bisa melihat dari jarak jauh, dan sulit untuk berjabat tangan dengan rival Prabowo itu. \"Kok Paspresnya galak-galak seperti ini, Pak Jokowi itu kan rakyat yang memilihnya, jadi apa salahnya kalau kami sekedar ingin bersalaman,\" sorak salah seorang pedagang yang gagal menyalami Jokowi. Untuk mengobati kekecewaan masyarakat tersebut, tim Jokowi pun membagikan baju kaos bergambarkan Jokowi. Namun pembagian kaos ini juga mendapatkan protes, karena hanya sebagian kecil pedagang yang mendapatkannya.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait