BENGKULU, BE - Setelah menetapkan kenaikkan tarif sementara pada Selasa (18/11) yang lalu, Pemerintah Kota Bengkulu akhirnya menerapkan tarif final dengan kenaikkan hingga mencapai 50 persen. Kenaikkan tarif 50 persen berlaku untuk kalangan mahasiswa yang semula Rp 2.000 menjadi Rp 3.000. Keputusan ini diambil Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bengkulu setelah mengadakan pertemuan bersama pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bengkulu, perwakilan sopir Angkot lima warna kalangan masyarakat, TNI-Polri, perwakilan pelajar dan mahasiswa di aula Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota, pagi kemarin. \"Sudah final tadi disepakati kenaikkan tarif untuk umum Rp 4.000, untuk mahasiswa Rp 3.000 dan untuk pelajar Rp 2.000. Setelah ini kita akan menerbitkannya dalam bentuk SK (Surat Keputusan) Walikota. Namun sebelum SK itu terbit, tarif sementara yang ditetapkan sama dengan tarif final ini tetap diberlakukan. Kalau ada yang melebihi tarif ini, silakan laporkan kepada pihak kepolisian,\" kata Kepala Dishubkominfo Kota Bengkulu, Selupati SH. Pemberlakukan ini, lanjut Selupati, berlaku dengan syarat untuk mahasiswa. Setiap mahasiswa yang membayar dengan tarif Rp 3.000, diwajibkan untuk menunjukkan kartu identitas mahasiswa atau menggunakan almamater. \"Kalau mereka tidak memiliki keduanya, maka tarif yang akan diberlakukan terhadap mereka tetap tarif untuk umum. Meski sejumlah mahasiswa awalnya sempat protes dengan besaran kenaikkan ini, tapi setelah mendapatkan penjelasan dari para sopir Angkot, akhirnya mereka mengerti,\" ungkapnya. Sementara untuk para pelajar yang berangkat sekolah dengan cara rombongan menuju jurusan yang sama, tambah Selupati, diperbolehkan untuk tetap membayar tarif sebesar Rp 1.500. Namun bila rombongan pelajar tersebut berbeda-beda jurusan, maka tarif yang berlaku tetap Rp 2.000. \"Misalnya ada 3 orang pelajar dari Air Sebakul sama-sama ingin ke Panorama. Mereka boleh bayar Rp 1.500. Tapi kalau yang satu turun di Panorama, yang lain turun Danau Dendam, yang satunya turun di Surabaya, maka tarifnya tetap Rp 2.000,\" sampainya. Ia pun mengimbau kepada para tukang ojek untuk mencari penumpang hanya sebatas gang lingkungan warga Kota Bengkulu. Menurutnya hal ini penting mengingat penumpang Angkot terus menurun drastis. Bila ojek terus berkeliaran di jalan umum, ia mengkhawatirkan kondisi Angkot dapat mati suri. \"Kita hanya bisa memberikan pengawasan terhadap ojek ini. Karena kita tidak punya aturan resmi. Jadi tidak bisa melarang mereka. Dan juga persisnya keberadaan mereka dimana masih sulit kita identifikasi,\" imbuhnya. Ketua Organda Kota Bengkulu, Maharyadi, membenarkan hal tersebut. Setelah rapat tersebut, lanjutnya, masing-masing pihak akan melakukan sosialisasi kepada instansinya masing-masing. Mereka sendiri akan melakukan pengumuman di angkot masing-masing dengan cara menempel ketetapan tersebut untuk menghindari konflik. \"Ada memang sopir yang minta kenaikkan sampai Rp 6.000. Tapi kalau dengan tarif yang rendah saja penumpang sudah sepi, lantas kalau segitu siapa lagi yang mau naik Angkot. Kita ini sekarang sudah kalah dari kendaraan roda dua,\" paparnya. (009)
Tarif Angkot Naik Hingga 50 Persen
Sabtu 22-11-2014,12:10 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :