Satpol PP-Disperindag Saling Lempar

Kamis 20-11-2014,13:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Carut marut pegelolaan Pasar Tradisional Percontohan Panorama tampaknya tak kunjung usai. Setelah pedagang di dalam protes dan menolak membayar retribusi kepada pemerintah karena banyaknya pedagang di luar pasar, kali ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bengkulu saling lempar tanggung jawab atas permasalahan tersebut. \"Yang menjadi kewenangan kami adalah menata pedagang di dalam pasar. Kalau sudah di badan jalan itu jadi kewenangannya Satpol PP,\" kata Kepala Disperindag Kota Bengkulu, Drs H Tony Elfian MSi, kemarin. Sementara Kepala Satpol PP Kota Bengkulu, Jahin Liha Bustami SSos, mengatakan, persoalan masih banyaknya pedagang yang berada diluar pasar bukan karena tiadanya penertiban yang mereka lakukan. Namun ia menegaskan, penertiban ini bukan tanggung jawab Satpol PP semata. \"Karena itu kan kawasan pasar. Kalau penertiban sudah sering kami lakukan. Tapi kan hasilnya sia-sia. Bagaimana tidak, di dalam pasar itu kosong. Padahal pedagang mengincar pembeli. Makanya mereka banyak yang memilih berjualan diluar. Ini seharusnya kewenangan Dinas Pasar (Disperindag, red),\" ujar Jahin. Ia menjelaskan, Satpol PP tidak mungkin bergerak tanpa koordinasi dengan pihak yang terkait. Misalnya untuk menertibkan para pelajar, pihaknya selalu membutuhkan koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu. Sementara untuk menertibkan kawasan wisata, pihaknya harus berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. \"Kecuali kalau ada pedagang di daerah jalur hijau itu baru kewenangan penuh kami untuk menertibkannya. Tapi kalau di daerah pasar itu kami butuh koordinasi dengan Dishubkominfo (Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika) serta Disperindag,\" ungkapnya. Ia tak menampik adanya oknum yang menarik uang jasa keamanan dan kebersihan di pasar tersebut. Namun ia memastikan oknum tersebut bukan dari instansinya. Bilamana ada warga masyarakat yang menemukan bukti bahwa oknum Satpol PP menarik uang jasa kepada para pedagang, ia meminta warga masyarakat dapat melaporkan hal tersebut. \"Kalau misal ada dari kami yang menarik iuran itu, silahkan tunjuk siapa orangnya, pasti akan kami tindak. Tapi berdasarkan laporan yang kami terima, praktik jual beli lapak itu dilakukan oleh oknum yang mengelola parkir di kawasan tersebut,\" urainya. Sementara itu, kondisi Jalan Kedondong Pasar Tradisional Percontohan Panorama tampak semakin penuh dengan para pedagang yang berjualan. Selain membuat kondisi pasar tampak semerawut, kondisi ini juga membuat jalan tesebut macet. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait