Pencairan PSKS Ricuh

Rabu 19-11-2014,11:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE-  Proses pencairan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS)  yang dibuka di Kantor Pos Tanah Patah Kota Bengkulu, kemarin sempat ricuh.  Ini setelah salah seorang warga, Ardani dan adiknya Dani  melakukan protes pada salah seorang petugas kantor pos, karena dirinya ditolak  petugas pos saat ingin mencairkan dana PSKS. Pantauan BE di lokasi, ratusan penerima bantuan PSKS sudah mulai antrean  sejak pukul 07.30 WIB.  Mereka dilayani delapan loket, empat loket sebagai verifikasi data dan empat loket untuk proses pembayaran. Ratusan warga sangat berdesak-desakan dibawah tenda yang telah disediakan, tak terkecuali Ardani  yang mewakili  bapaknya Abdul Muthalib warga Kebun Beler Kecamatan Ratu Agung.  Abdul Mutahlib (78) tidak bisa hadir karena dalam kondisi sakit. Karena ditolak, adu  mulut terjadi hingga membuat suasana  terpusat pada suara yang cukup tinggi.   \"Bapak kami sedang sakit, seperti tahun lalu saya juga mengambil dana ini  di sini dan itu bisa diwakilkan, kenapa sekarang tidak bisa,\" cetus Ardani yang diamini kakanya Dani.  Setelah mendapatkan pengarahan, Ardani akhirnya pulang dengan tangan kosong. Sementara itu, Yuliawan selaku pengawas  pencairan PSKS kantor Pos Bengkulu mengatakan,  proses pencairan dana PSKS akan berlangsung selama satu pekan terhitung kemarin. Pencairan dilakukan per kecamatan, dilayani mulai pukul 07.30 hingga pukul 17.00 WIB.   Pencairan disesuaikan dengan instruksi dari Kementerian Sosial, bahwa pembayaran PSKS ini tidak bisa diwakilkan.  Artinya harus diambil oleh kepala keluarga bersangkutan. \"Kalau tahun lalu boleh diwakilkan, namun saat ini instruksi langsung Kemensos memang tidak boleh diwakilkan,\" terangnya.(247)

Tags :
Kategori :

Terkait