TUBEI,BE - Rampungnya pembangunan Rice Proces Compleks (RPC) oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Lebong tampaknya tak membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daearah (DPRD) Lebong Puas. Pasalnya, keberadaan RPC yang sudah ada ini tidak didukung dengan pengelolaan yang akan menyuplai bahan baku untuk pengoprasian RPC itu sendiri. Sehingga dikhawatirkan RPC ini tidak bisa dioperasikan dan terancam hanya menjadi besi tua saja akibat tidak bisa digunakan. Seperti yang diungkapkan wakil Ketua I DPRD Lebong, Mahdi SSos,\"Mungkin saat ini RPC sudah selesai dibangun, tapi kita melihat Keberadaan RPC tersebut akan menjadi kurang bermanfaat. Seharusnya sebelum dibangun terlebih dahulu harus ada pengelolanya untuk menyuplai bahan baku. Sampai saat ini BUMD (Badan Usaha Milik Daearah, red) yang seharusnya mengelola RPC belum juga dibentuk. Ini artinya meski sudah selesai di bangun RPC belum tentu bisa langsung berproduksi,\" jelas Mahdi. Sementara itu, tidak ada aturan bagi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Lebong membeli bahan baku gabah yang nantinya diolah di RPC tersebut, serta modal kerja untuk pembelian gabah petani tidak bisa dianggarakan dalam APBD jika pengelolanya sendiri belum jelas. \"Kalau kita lihat pembanguan RPC ini dilakukan hanya berorientasi proyek bukan program. Seharusnya sebelum RPC ini dibangun, terlebih dahulu harus ada lembaga yang bakal mengelola,\" kata Mahdi. Ditambahkannya, dewan sendiri sudah sering mempertanyakan siapa yang akan mengelola RPC, namun jawaban yang disampaikan dari Pemerintah Daerah tidak pernah kongkrit dan hanya berjanji akan membentuk BUMD. \"Anggaran untuk pembentukan BUMD sudah di anggarkan ditahun 2012 lalu dilanjutkan dengan melakukan Studi banding untuk pembentukan BUMD. Namun hingga sekarang kita belum ada menerima draf pembentukan Peraturan daerah tentang BUMD,\" pungkas Mahdi.(777)
RPC Terancam jadi Besi Tua
Kamis 13-11-2014,14:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :