Tak Diperhatikan, Pejuang Sebut Pemerintah Lupa Sejarah

Selasa 11-11-2014,09:16 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Dari Peringatan Hari Pahlawan 2014 Pemerintah Provinsi Bengkulu, kemarin pagi (10/11) menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan. Peringatan hari pahlawan sendiri dilakukan di dua tempat, yakni di Taman Makam Pahlawan dan di lapangan Kantor Gubernur Bengkulu. Mirisnya, para pahlawan atau pejuang Bengkulu tidak terlihat dalam kesempatan tersebut, pemerintah Provinsi Bengkulu pun disebut lupa akan sejarah. =================== DENDI SUPRIADI, Kota Bengkulu =================== Upacara di Kantor Gubernur Bengkulu dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November, kemarin berjalan khidmat. Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd sendiri bertindak sebagai inspektur upacara. Anehnya, tidak terlihat perjuang yang hadir dalam peringatan hari bersejarah tersebut, yang hadirnya hanya Rosma Salim, mantan pegawai Letkol Berlian yang bertugas mengirimkan beras dan sepeda ke Bengkulu di zaman penjajah Jepang sebelum Indonesia merdeka. Usai upacara, nenek yang lahir 79 tahun lalu inipun duduk dimimbar  ucapara sambil berucap bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu benar-benar telah melupakah sejarah yang dibuktikan dengan tidak ada perhatiannya terhadap mantan pejuang. \"Saya dulu memang tidak terlibat langsung dalam peperangan, tapi peran saja mengirim beras dan sepeda ke Bengkulu. Setelah itu saya juga ikut membuat surat-surat untuk kemerdekaan Provinsi Bengkulu dari Sumatera Selatan. Tapi apa yang pemerintah berikan kepada saya, jangankan memberikan bantuan diundang saja tidak untuk hadir dalam acara seperti ini,\" ungkapnya. Rosma mengaku kehadirannya dalam upacara itu pun hanya keinginannya sendiri, karena ia merasa terpanggil untuk menyaksikan peringatan hari pahlawan. Dengan tubuh gemetar sambil memegang tongkat dan membawa dokumen-dokumen tentang pejuang Bengkulu, ia pun berusaha menemui Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu. \"Saya sangat prihatin dengan kondisi pemerintah sekarang, padahal tanpa pejuang mungkin tidak seperti ini keadaan sekarang,\" ujarnya mengurutu. Rosma pun pasrah. Sejak suaminya meninggal puluhan tahun lalu, ia pun tinggal bersama anaknya yang merupakan pensiunan Taspen, di perumahan Unib. Usai menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat, Wakil Gubernur Sultan B Najamudin pun menghampiri nenek tersebut. Banyak hal yang dicurahkan sang nenek, mulai dari jasa-jasanya terhadap kemerdekaan RI hingga Provinsi Bengkulu. \"Harusnya pemerintah tidak boleh, idealnya makin hari perhatian terhadap pejuang harusnya  makin baik. Karena kita bisa seperti ini karena mereka. Toh, regulasinya sudah ada, artinya dari pusat ada aturannya jadi tinggal kita memaksimalkan saja,\" ungkapnya. Ia menginginkan, ke depan baik pahlawan maupun veteran dapat perhatian lebih dari pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Bengkulu. \"Perhatian ini harus kita berikan, cara pun beragam, bisa dengan menganggarkan anggaran dan mengakomodir kebutuhan lainnya. Kita memang tidak bisa memperhatikan satu persatu, tapi by sistem, pembuat kebijakan harus masukkan kedalam program alokasi anggran,\" imbuhnya. //Wajib Mengisi Kemerdekaan Sementara itu, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah saat diwawancarai usai upacara mengungkapkan, bahwa kemerdekaan dan menikmati kemerdekaan adalah hak setiap warga negara Indonesia. Sedangkan mengisi kemerdekaan adalah kewajiban. \"Meraih dan menikmati kemerdekaan adalah hak, sedangkan mengisi kemerdekaan itu wajib,\" singkatnya. Dibagian lain, Wakil Gubernur Sultan B Najamudin mengatakan bahwa semua masyarakat Indonesia harus menumbuhkan dan membangkitkan kembali nilai-nilai kepahlawanan. \"Nilai kepahlawanan itu, diantaranya rela berkorban, tanpa pamrih, melakukan yang terbaik. Kalau dulu ada pahlawan pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan, sekarang kita semua adalah pahlawan. Jadi kita semua ditugaskan untuk mengisi kemerdekaan agar negeri ini lebih baik dan maju,\" ungkapnya. Untuk mengisi  kemerdekaan dalam rangka menghargai jasa-jasa para pahlawan, maka nilai pahlawan harus dibangkitkan kembali. \"Kalau dulu angkat senjata, ya sekarang tugas kita mengisi kemerdekaan sesuai dengan kemampuan dan profesi kita masing-masing,\" tukasnya.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait