Pentingnya Vitamin D untuk Kehamilan Ibu

Jumat 28-12-2012,09:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Salam Kepala Dinas... Assalamualikum, Wr, Wb. Salam Sejahtera untuk kita semua. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas nikmat kesehatan yang masih Allah berikan untuk kita semua sehingga sampai saat ini kita masih bisa melakukan segala aktivitas seperti biasanya dengan tanpa kurang satu apapun. Alhamdulilah Info Kesehatan dapat kembali menyapa para pembaca setia Harian Bengkulu Ekspress.  Pada Info Kesehatan kali ini, kami mencoba untuk menyajikan informasi kesehatan mengenai pentingnya vitamin D untuk kehamilan ibu.  Semoga dengan informasi yang disajikan berguna untuk para ibu dan untuk kesehatan sang buah hati sehingga bisa mewujudkan Kota Bengkulu yang sehat dan cerdas dan bisa menata masa depan yang lebih baik. Terima kasih.. Wassalamu\'alaikum Wr Wb. HENDARINI B.Sc. S.Sos. Kepala Dinas Kesehaten Provinsi Bengkulu   MENCUKUPI kebutuhan gizi baik yang bersifat makro maupun mikro adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap ibu hamil demi masa depan sang buah hati. Salah satu kebutuhan gizi mikro yang tidak boleh diabaikan adalah vitamin D. Karena menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Endocrinology & Metabolism, bumil yang tidak cukup mengonsumsi vitamin D memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat badan rendah. \"Seorang ibu dengan kadar vitamin D yang baik pada awal kehamilan (trimester pertama) dapat mempengaruhi pertumbuhan bayinya pada trimester selanjutnya. Jika ibu kekurangan vitamin D selama trimester pertama, bayinya memiliki risiko dua kali lipat terganggu pertumbuhannya dalam rahim,\" kata Alison Gernand, dari Pitt Public Health\'s Department of Epidemiology, sekaligus penulis utama studi tersebut Penelitian ini melibatkan 2.146 bumil yang terdaftar dalam Proyek Kolaborasi Perinatal yang dilakukan di 12 pusat medis di Amerika Serikat pada tahun 1959-1965. Sampel darah dari bumil diawetkan dan diuji kadar vitamin D-nya. Hasil penelitian menunjukkan, bumil dengan  kadar vitamin D rendah selama 26 minggu kehamilan melahirkan bayi yang beratnya lebih ringan rata-rata 46 gram jika dibandingkan rata-rata berat bayi normal. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah memiliki risiko kematian yang lebih tinggi di bulan pertama. Mereka juga menderita risiko tinggi penyakit kronis, seperti penyakit jantung, hipertensi dan diabetes tipe-2. \"Ini merupakan salah satu penelitian terbesar dalam hal mengetahui hubungan antara kadar vitamin D bumil dengan berat lahir anaknya. Hal ini membenarkan hasil uji klinis untuk melakukan penambahan asupan vitamin D bagi bumil untuk meningkatkan berat lahir anaknya,” kata Lisa M. Bodnar, dari Departemen Kesehatan Masyarakat bidang Epidemiologi dan penulis senior studi tersebut. Meskipun demikian, tentu ada perubahan jika data yang dianalisa adalah data satu dekade belakangan. Karena gaya hidup para bumil juga berbeda. Bumil saat ini lebih mengurangi kebiasaan merokok dan mendapatkan asupan vitamin D lebih baik dari makanan daripada sinar matahari, sehingga mungkin berdampak bagi berat lahir bayi. Yang menarik, studi sebelumnya menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak mengonsumsi cukup vitamin D memiliki kecenderungan untuk anaknya terkena obesitas. (**)

Tags :
Kategori :

Terkait