BENTENG, BE - Rencana penampungan daging babi di Desa Lagan Bungin Kecamatan Talang Empat, tidak sepenuhnya mendapatkan dukungan masyarakat. Sebab kebijakan tersebut dinilai akan banyak mendatangkan pomilik ditengah masyarakat sekitar lokasi. Hal itu dikarenakan masyarakat setempat banyak yang tidak setuju rencana perusahaan asing, membangun tempat penampungan daging babi, yang hukumnya haram bagi umat Islam tersebut. \"Sebaiknya dikaji ulang, sebab kita disini mayoritas penduduknya beragama Islam. Nanti hanya akan menimbulkan dampak negatif saja ditengah masyarakat,\" ungkap Pimpinan Ponpes Al-Hasana KH Irham, kepada Bengkulu Ekspress (BE) kemarin (30/10). Dijelaskan Irham, pemerintah harus duduk bersama dengan masyarakat, untuk mengkaji ulang rencana pembangunan tempat penampungan itu. Jika dipaksakan, ditakutkan menimbulkan gejolak dimasyarakat karena banyak masyarakat yang akan menolak. \"Kegiatan yang berbau bisnis dengan barang diharamkan agama, maka tidak dibenarkan oleh agama. Itu haram juga namanya, walaupun dapat dari kerjadi disitu nantinya,\" tegasnya. Pimpinan Pondok Pesantren ini menuturkan, rencana pembangunan tempat penampuan bekerjasasama dengan perusahaan asing, dan dijanjikan hasilnya akan dijual ke Hongkong. Tentunya tidak ada yang bisa menjamin bila produk penampungan daging babi itu benar-benar dijual ke luar negeri. \"Iya katanya dijual ke luar negeri, tetapi siapa yang bakal mengawasi bila daging babinya tidak beredar didaerah kita. Apakah semuanya dijual ke negara pengkonsumsi daging itu. Kan tidak ada yang dapat menjaminnya,\" ungkap Irham. Sebelumnya, kecaman untuk pendirian tempat penampugan daging babi muncul dari perangkat pemerintah di Desa Lagan Bungin sendiri. Pasalnya rencana itu menimbulkan pro kontra terkait perizinan yang telah dikeluarkan. Sekalipun kepala Desa setempat Antasari menyatakan izin sudah disetujui oleh masyarakat. Hal ini yang dibuktikan dengan dukungan tanda tangan langsung dari sekitar 30 an warga. Namun, hal itu dibantah BPD Lagan Bungin Syamsudin menegaskan adanya dugaan penipuan dukungan. Apalagi dari jumlah tanda tangan tidak sampai 10 persen warga yang mendukung. Setelah diadakan pertemuan yang langsung ditangani oleh Pemda Benteng, reaksi penolakan muncul dari masyarakat terkait rencana pendirian pusat penampungan daging babi. Karena dinilai tidak akan banyak memberikan dampak positif, bahkan bisa memberikan dampak negatif ditengah masyarakat. (320)
Ulama Protes Penampungan Daging Babi
Jumat 31-10-2014,19:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :