Diusir, Peserta Menangis Lapor ke Gubernur

Rabu 22-10-2014,10:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Melihat Pelaksaan Tes CPNS Pemprov Hari ke-2 Pelaksanaan Tes CPNS diselenggarakan Pemerintah Provinsi Bengkulu pada hari ke-2 kemarin (21/10) berjalan lancar seperti hari sebelumnya. Panitia sendiri masih konsisten menjalankan prosesur yang sudah ditetapkan, yakni mengusir peserta yang datang terlambat. Karena tidak puas dengan pengusiran tersebut, ada peserta yang memilih diam kemudian meninggalkan lokasi tes, namun ada juga yang melaporkan ke Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah. Berikut laporannya. ===================== DENDI SUPRIADI, Kota Bengkulu ===================== Ketegasan Panitia Seleksi CPNS Pemprov patut menjadi perhatian serius bagi peserta lainnya yang akan mengikuti tes pada hari ke-3 hari ini hingga hari ke-6 Sabtu besok. Pasalnya, panitia tidak akan memberikan toleransi sedikitpun kepada peserta melanggar tata tertib, seperti datang terlambat dan memakai celana levis. Pada hari ke-2 tes kemarin, setidaknya ada 2 peserta yang diusir petugas, keduanya adalah Uliani peserta dari Kabupaten Mukomuko dan Hermy Puspita Sari peserta Asal Pematang Gubernur, Kota Bengkulu. Uliani diusir panitia pada sesi pertama sekitar pukul 08.10 WIB pagi kemarin. Pengusiran ini dikarenakan Uliani sampai di lokasi tes pukul 08.05 WIB. Sedangkan peserta lainnya sudah masuk ke ruang tes tepat pukul 08.00 WIB. Mendapati pengusiran itu, Uliani pun menemui panitia lainnya, namun ia pasrah setelah semua panitia yang ditemuinya tidak ada yang bisa membantunya dengan alasan tidak ada toleransi bagi peserta yang terlambat. Saat ditemui wartawan, Uliani pun menceritakan, bahwa keterlambatannya dikarenakan ia baru sampai di Kota Bengkulu pukul 05.00 WIB pagi kemarin dari Mukomuko dengan menumpangi travel. Setiba di Bengkulu, ia lantas menuju kosan temannya di dekat Kampus Unived Sawah Lebar, kemudian, pukul 06.30 WIB ia meminta adik sepupunya untuk mengantarkan dirinya ke Unib untuk mengikuti tes. \"Kendalanya tadi adik saya mutar-mutar cari saya di kampur Unived di Kebun Tebeng, sedangkan saya menunggu di depan Unived Sawah Lebar. Kami baru bertemu sudah hampir pukul 08.00 WIB dan langsung bergegas ke kesini (Unib), tapi sampai disini orang sudah masuk dan saya tidak dibolehkan lagi masuk,\" kenangnya. Sementara itu, pada sesi kedua pukul 09.45 WIB giliran Hermy Puspita Sari, peserta tes untuk formasi Analis Ketahanan Pangan yang diusir panitia. Menariknya, Pengusiran Hermy ini bukan dikarenakan terlambat, melainkan karena Hermy lama menunggu verifikasi panitia di bawah tenda disamping pintu masuk ke ruangan tes. Diaukuinya, ia sudah hadir pukul 08.00 WIB bersama suaminya yang juga ikut tes. Namun saat tiba tersebut, ia disuruh panitia melapor dulu kepada panitia yang berada dibawah tenda, namun karena antre akhirnya cukup lama memakan waktu. Merasa dirugikan, Hermy pun melaporkan hal tersebut kepada gubernur Junaidi Hamyah yang saat itu sedangkan meninjau pelaksanaan tes. \"Tadi pas baru sampai, saya disuruh lapor dulu ke panitia di bawah tenda ini, ketika saya memperlihatkan nomor tes, panitia itu membentak saya dengan mengatakan nanti dulu karena masih antre, namun setelah saya kembali ke tempat berkumpulnya peserta, semuanya sudah masuk dan saya tidak boleh lagi. Terus gimana ini pak?,\" tanya Hermy sambil melihat kepada gubernur. Menanggapi hal tersebut, Gubernur pun sempat mencoba menghibur Hermy dengan menjawab \"Ya gak tau dehh...\" Hermy dan sejumlah pejabat seperti Kepala BKD Provinsi, Tarmizi BSc serta beberapa pejabat lainnya lantas tertawa. Namun akhirnya gubernur menyerahkan sepenuhnya kepada panitia terkait kebijakan tersebut. \"Saya tidak bisa berbuat apa-apa, karena yang memiliki kewenangan disini adalah panitia. Jika kata panitia tidak boleh lagi masuk, ya mau tidak mau harus terima, karena kelalaian sendiri,\" ungkapnya. Junaidi juga memberikan pengertian, karena yang diusir bukan Hermy sendiri, melainkan sudah banyak peserta lainnya karena tidak mengindahkan tata tertib. \"Bersabar saja, berarti belum rejeki kita,\" ujarnya. Sementara itu, Kepala BKD, Tarmizi BSc membantah adanya bentakan dari panitia saat Hermy melapor. Menurutnya, yang bertugas di bawah tenda tersebut adalah Satpol PP yang memiliki haya bicara agak keras. \"Ini hanya miss komunikasi dan tidak ada unsur kesengajaan dari panitia. Buktinya, dari sekian banyak peserta, hanya yang satu ini mengaku diperlambat oleh panitia. Dan bentakan itu tidak ada, itu biasanya karena mereka yang bertugas adalah anggota Satpol PP yang bersuara keras,\" ungkapnya. Tarmizi juga menjelaskan, bahwa pihaknya sudah mengumumkan jauh-jauh hari, peserta harus hadir 1 jam sebelum tes dimulai. Karena dalam waktu 1 jam tersebut ada tahapan yang dilalui, seperti melapor kepada panitia, verifikasi data dan mendengarkan penjelasan tentang tata cara tes diruang tunggu. \"Kalau terlambat memang tidak ada toleransi, dan itu berlaku bukan hari ini saja, melainkan sudah berlaku sejak hari pertama Senin kemarin,\" pungkasnya.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait