Dari Temu Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas Alam merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk menopang aktifitas manusia dan seluruh makhluk ciptaan-Nya. Sehingga upaya untuk melindungi alam merupakan aktifitas yang Maha Penting yang harus dilakukan seluruh kalangan. Hal ini mendorong Ikatan Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (IKA-SKMA) untuk membuat sejumlah kegiatan pelestarian alam. ======================== RUDI NURDIANSYAH, Kota Bengkulu ======================== Suasana pagi itu di Pantai Panjang terlihat cerah, tanpa kabut asap. Sekitar pukul 08.00 WIB sekolompok orang dari berbagai kalangan dan usia yang tergabung dalam IKA-SKMA telah berkumpul di kawasan Pasir Putih menanti kedatangan gubernur. Suasana hangat dan cair segera terbangun diantara para peserta temu kangen yang dibalut dalam acara penanaman pohon serta pelepasan penyu (tukik) tersebut. Sekitar pukul 08.15 WIB, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd tiba. Dengan menggunakan baju seragam kaos hitam IKA-SKMA dan bercelana jeans, mantan guru pendidikan agama Islam ini langsung menerima cangkul dari panitia. Ia diberikan kesempatan untuk menanam pohon trembesi atau samanea saman. Langkahnya itu disusul oleh peserta lainnya seperti Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu Ir Risman Sipayung yang menanam pohon pulai atau dalam bahasa latin disebut altonia scholaris. Sesekali gubernur mengeluarkan kelakarnya yang khas dan disambut oleh gelak tawa hadirin. Suasana pun semakin hangat. Usai melakukan penanaman pohon, gubernur bersama rombangan IKA-SKMA, BKSDA Provinsi Bengkulu, Yayasan SIPEF Indonesia (YSI) dan Resort Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Mukomuko langsung menuju bibir Samudera Hindia Pantai Panjang. Disambut ombak setinggi 3 meter, gubernur bersama para peserta lainnya melepaskan 64 ekor anak penyu (tukik) jenis Olive Ridley Turtle atau disebut Penyu Lekang. Tukik ini merupakan hasil budi daya penetasan yang dikelola oleh Kelompok Nelayan Petani Penyu Lestari (KKPL) dan Kelompok Pemuda Pemudi Penggiat Alam dan Lingkungan Hidup (KP3ALH). Bagi Junaidi, semua kegiatan ini merupakan rutinitas yang menyenangkan. Menurutnya, penanaman pohon dan pelepasan penyu ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam melestarikan ekosistem alam, terutama di kawasan Pantai Panjang. Ia pun berharap langkah sederhana ini dapat memotivasi masyarakat untuk ikut serta melakukan hal yang sama. \"Kami minta media sampaikan kepada masyarakat bahwa ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi ini tanggung jawab kita bersama,\" ujarnya. Sementara Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu Ir Risman Sipayung menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian IKA-SKMA Bengkulu. Tidak hanya dihadiri oleh seluruh kalangan IKA-SKMA Bengkulu, namun kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Pak Sumarsono, alumni tertua yang berasal dari BKSDA Pusat. Dengan adanya kegiatan ini, para alumni IKA-SKMA berharap agar ekosistem alam di Pantai Panjang dapat kembali berimbang. Ia mengenang tentang banyaknya penyu di Pantai Panjang tempo dulu. Namun penyu-penyu tersebut saat ini mulai langkah. \"Ini hanya langkah kecil, namun kami berharap langkah kecil ini dapat menggerakkan masyarakat untuk melakukan hal yang sama,\" kata Risman. Ia pun mengingatkan mengenai pentingnya melestarikan alam ini. Ia mengisahkan tentang adanya ancaman hilangnya ratusan hektare tanah pantai barat Sumatera akibat abrasi. Menurutnya, di Bengkulu hanya 25 km dari 525 km yang aman dari hempasan ombak Samudera Hindia. Sementara sisanya terus mengalami ancaman abrasi. Dengan perhitungan, setiap 1 tahun, rata-rata 2 meter bibir pantai tergerus abrasi. \"Ini ancaman besar yang harus kita atasi sama-sama,\" demikian Risman. (**)
Sukseskan Penanaman Satu Miliar Pohon, Lepas 64 Anak Penyu
Minggu 19-10-2014,09:10 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :