BENGKULU, BE - Naas menimpa Arsin (58), warga RT 7 RW 4 Sukamerindu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu. Pensiunan guru tersebut nyaris tewas tertimpa pohon vilisium berdiameter 60 cm yang roboh di Jalan Basuki Rahmat, RT 1 RW 1, Sawah Lebar Baru, Ratu Agung, Kota Bengkulu, sekitar pukul 08.00 WIB, Kamis (16/10) kemarin . Diduga tumbangnya pohon besar tersebut akibat akarnya yang membusuk termakan usia.
Akibat tertimpa pohon yang rindang tersebut, bapak 5 anak yang juga masih mengajar di SMA PGRI (guru honor) tersebut mengalami luka lecet di bagian lutut, 4 jahitan akibat luka robek di lengan kanan, serta sesak di bagian dada. Korban sempat pingsan usai diselamatkan warga dan segera dilarikan ke RS Raflesia untuk diberikan perawatan intensif.
Ditemui di RS, korban menceritakan, peristiwa tersebut terjadi saat dirinya sedang mengendarai sebuah sepeda motor Honda Beat nopol BD 3067 EG dengan kecepatan sedang menuju ke tempatnya mengajar di SMA PGRI. Saat berada di tempat kejadian perkara (TKP), korban langsung ditimpa pohon raksasa tersebut.
\"Saat itu saya fokus pada jalan, tiba-tiba motor saya ditimpa sebatang pohon besar,\" ujar korban.
Sementara itu, Bambang Sugianto (65), warga setempat, yang melihat kejadian tersebut menceritakan, kejadian tersebut terjadi begitu cepat. Tanpa petanda apapun pohon besar tersebut langsung roboh dan menghantam setengah jalan. \"Saat itu saya sedang berkerja membersihkan rumput di depot tanaman hias milik saya. Tanah sempat bergetar dan seketika terdengar suara pohon roboh. Setelah saya lihat ternyata ada bapak-bapak yang tertimp pohon tersebut. Untung ia berada diantara dua cabang batang pohon, hanya tangannya saja yang tertimpa,\" ujar Bambang.
Dijelaskanny, karena besarnya pohon, ia membutuhkan bantuan 2 orang untuk mengevakuasi korban dan motornya yang rusak parah dibagian depan akibat tertimpa batang.
Menyikapi peristiwa tersebut, keluarga korban saat ditemui mengatakan, ia sangat menyayangkan kinerja dari dinas pertamanan dan kebersihan (Distamber) Kota yang menurutnya tidak memperhatikan kondisi pepohonan yang ada di Kota Bengkulu.
\"Hal seperti ini sering kali terjadi, seharusnya semua pohon yang rindang dipangkas, sehingga tidak ada lagi menimbulkan korban jiwa,\" tandas Edi, keluarga korban.
Lebih lanjut dikatakannya,apa yang terjadi pada keluarganya tersebut merupakan kelalaian dari Dinas Pertamanan. Jika tidak adanya etikat baik, pihaknya akan menuntut dan menempuh jalur hukum. \"Keluarga saya terluka, dadanya terasa sesak dan motornya hancur. Kami harap ada pertanggung jawaban dari dinas pertamanan,\" imbuhnya.
Pantauan BE, atas robohnya tersebut sempat terjadi kemacetan sejenak. Tak berselang lama, beberapa petugas dari dinas pertamanan yang menggunakan 3 buah mobil segera membereskan semua dahan pohon tersebut.(135)