Melihat Kondisi Bayi Penderita Hydrocephalus

Senin 22-09-2014,16:25 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Disarankan ke Jakarta, Keluarga Tidak Memiliki Biaya Penderita hydrocephalus (kepala membesar) di Bengkulu Tengah (Benteng) semakin meningkat, setelah di Dusun Baru, Trans Sekayun dan Bajak I, kali ini dialami Fatihatuz Zakiah Wilda lahir tanggal 8 Juli 2014 lalu, di Rumah Sakit Tiala Sella, Kota Bengkulu. Buah hati Maryani (24) dan Yusani Fasela (26) warga Dusun 3 Air Sebakul Talang Kecamatan Empat, diketahui memiliki kelainan penyakit itu sejak 6 bulan di kandungan. Ingin tahu ceritanya, simak laporan berikut ini. ================ NOVRIYANTO -

Benteng ================ Saat BE mengunjungi rumahnya Dusun III terletak di bagian pelosok Desa Air Sebakul. Tidak ada bebunyian tangisan si mungil Fatihatus, tampak satu per satu tamu datang memberi ucapan selamat kepada pihak keluarga. Kehadiran yang bayi ini memang memberikan kebahagian terhadap keluarga, tetapi dengan kondisi bayi mengalami hydrosefalus membuat keluarga shok. Kelahiran itu bukan menjadi beban bagi keluarga, tetapi dipikirkan oleh keluarga betapa malangnya anak yang baru lahir ini. Ditambah lagi saran dari pihak medis, memberi rujukan kepada keluarga agar segera membawa si mungil ke rumah Sakit Polri Raden Said Sukamto Jakarta, yang pastinya membutuhkan dana tidak sedikit. Sedangkan keluarga ini tergolong tidak mampu. Diceritakan Isni Nurhidayati (39), ayuk kandung Maryani, lahirnya anak pertama Maryani, cukup membuat Maryani shok. Apalagi setelah mengetahui anaknya kelainan hydrocephalus, membuatnya terus-terusan bersedih hati. “Ini anak adik saya. Baru tahu ada kelainan pada anaknya. Selama ini kami dirahasiakAn, agar tidak membuat ibunya stres selama hamil,” jelas Isni. Lanjut Isni, bahwa tidak ada seorang ibu ingin melahirkan anaknya dalam kondisi cacat. Inilah yang dirasakan Maryani dan suaminya Yusani Fasela kata Isni. Sejak mengandung 6 bulan, bayi dalam kandungan didiagnosa menderita hydrocephalus. Terbukti saat dilahirkan bayi malang itu menderita penyakit ini. “Terlalu malang Fatihatus lahir sudah tidak normal fisiknya,” ujarnya. Isni menjelaskan, persalihan Fatihatus berlangsung di rumah Sakit Tiara Sella dan keluarga menggunakan kartu BPJS, dan Fatihatus lahir dengan selamat. Sejak lahir ada benjolan itu perlahan membesar di bagian ubun-ubun, hingga hari ke 7 lahiran ukuran kepala mencapai 73 centimeter. “Kata dokter harus cepat kalau tidak kepalanya makin parah,” kata Isni. Harapan Isni, ada dermawan dapat memberi bantuan untuk proses pengobatan Fatihatus. Karena situasi dan kondisi kritis, pasalnya cairan di bagian kepala Fatihatus harus segera disedot untuk menghindari resiko pemadatan. “Menurut dokter, bila tidak segera dilakukan pengobatan ke dokter di Jakarta, nasib anak ini yang berbahaya dan beresiko tinggi,” imbuhnya. Hydrocephalus adalah penyakit terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal) atau akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid, atau ruang subdural. Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit bawaan yang cukup sering terjadi pada bayi baru lahir dan balita, Benteng sudah ada 4 kasus.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait