RL Jangan Jadi Batu Loncatan

Rabu 03-09-2014,13:41 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Terkait adanya tiga dokter spesialis bertugas di RSUD Curup diduga kabur, Bupati Rejang Lebong, H Suherman SE MM mengaku akan melakukan proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.  Menurut bupati, tindakan tegas harus diberikan kepada ketiga dokter tersebut bila terbukti meninggalkan tugasnya karena jelas merugikan pemerintah daerah. \"Jangan sampai Rejang Lebong dijadikan sebagai batu loncatan saja,\" ungkap bupati. Lebih lanjut bupati menjelaskan, bahwa ia sudah lama mengetahui informasi adanya dokter yang tidak kembali lagi setelah tugas belajar.  \"Yang sudah lama saya tahu yaitu dokter yang suami istri, namun yang satunya saya belum tahu,\" aku bupati. Lebih lanjut bupati menjelaskan bahwa kedua dokter spesialis yakni Selvia dokter spesialis penyakit dalam dan Nobel spesialis bedah tulang awalnya CPNS di Kabupaten Rejang Lebong hingga menjadi PNS. Setelah menjadi PNS, keduanya meminta izin untuk sekolah, bahkan keduanya sempat meminta pindah tugas. \"Bukannya kami tidak memenuhi keinginanya pindah. Namun seharusnya mengabdi dulu di Kabupaten Rejang Lebong, dan jangan sampai Rejang Lebong hanya menjadi batu loncatan,\" harap bupati. Menurutnya, keduanya bukan hanya belum mengabdi, namun masuk kerja saja belum pernah.  Seperti yang kita ketahui sebelumnya, tiga orang dokter spesialis di RSUD Curup meninggalkan atau tidak kembali lagi bertugas di RSUD Curup setelah menjalani tugas belajar di luar Provinsi Bengkulu. Ketiga dokter yang tidak kembali lagi tersebut antara lain dokter Selvia spesialis penyakit dalam yang awalnya tugas belajar di Unand, kemudian dokter Nobel spesialis bedah tulang yang tugas belajar di UI dan terakhir dokter Ratu Ewi (anastesi) tugas belajar di Unpad. (251)

Tags :
Kategori :

Terkait