3 Dokter Spesialis “Kabur”

Jumat 29-08-2014,12:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Disaat RSUD Curup membutuhkan dokter spesialis untuk menunjang pelayanan yang prima kepada masyarakat, justru 3 orang dokter spesialis yang sedang dalam masa kontrak dengan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, meninggalkan RSUD Curup. Menurut Direktur RSUD Curup Almaini SKP MKes ketiga dokter yang kabur atau tidak mau kembali lagi ke Curup tersebut adalah dr Silvia SpPD (Spesialis Penyakit Dalam), kemudian dr Nobel spesialis bedah tulang dan dr Ratu Ewi (anastesi).  Menurut Almaini ketiganya menghilang sejak mengikuti tugas belajar di luar Provinsi Bengkulu. \"Untuk dokter Silvia tugas belajar di Unan, Dokter Nobel di UI dan dokter Ratu Ewi di Unpad,\" jeas Almaini. Menurut Almaini ketiga dokter spesialis tersebut telah mengajukan surat pindah tugas ke luar Sumatera seperti dr Silvia ke salah satu RSUD di wilayah Tanggerang, namun pihaknya tidak merekomendasikannya. Lebih lanjut Almaini menjelaskan untuk dr Silvia dan dr Nobel merupakan pasangan suami istri. Terkait dengan tidak kembalinya ketiga dokter tersebut sudah dilaporkan dengan mengirim surat resmi ke Kementerian Kesehatan melalui Bupati Rejang Lebong.  \"Selain itu kita akan merekomendasikan ke BKD agar gaji mereka dari Pemkab Rejang Lebong distop,\" jelas Almaini. Lebih jauh ia menjelaskan, para dokter spesialis yang bekerja di Rejang Lebong diberi fasilitas yang cukup, seperti mobil dan rumah dinas dan gaji mereka mencapai Rp 15 juta. Namun diduga karena penghasilan diluar Rejang Lebong yang lebih tinggi, sehingga mereka lebih memilih pindah. \"Ini benar-benar menjadi pelajaran kita kedepannya untuk lebih selektif dan tegas agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,\" tegas Almaini. Di sisi lain, terkait dengan tidak kembalinya tiga dokter spesialis tersebut, anggota DPRD Rejang Lebong Mahdi sangat menyayangkan perihal tersebut.  Dan ia meminta kedepannya Pemkab dapat tegas terkait masalah dokter spesialis tersebut, apalagi anggaran yang dikeluarkan adalah anggaran daerah. \"Untuk saat ini gaji mereka dari pemerintah daerah harus distop, dan untuk perekrutan selanjutnya harus lebih baik lagi sehingga kejadian seperti ini tidak terulang,\" ungkap Politisi Golkar tersebut. Selain itu ia juga menyayangkan sikap ketiga dokter tersebut karena langsung pindah begitu saja, padahal menurutnya mereka sudah disumpah siap ditempatkan dimana saja, apalagi profesi mereka sangat mulia yakni dokter yang tugasnya memang melayani masyarakat di bidang kesehatan. (251)

Tags :
Kategori :

Terkait