Juli, Pilkada Serentak

Selasa 26-08-2014,10:41 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Meskipun belum menetapkan jadwal pasti tahapan Pemilihan  Kepala Daerah (Pilkada) 2015 mendatang, masyarakat akan kembali akan kembali menyalurkan hak pilihnya (melakukan pencoblosan) pada Juli 2015 mendatang. Hal ini jika Pilkada dilakukan secara serentak. Demikian disampaikan oleh Komisioner KPU Provinsi Bengkulu Zainan Sagiman, ditemui BE, kemarin. \"Diperkirakan awal Juli akan dilakukan pencoblosan tahap pertama, jika pemilihan gubernur dan pemilihan bupati di beberapa daerah dilakukan secara serentak,\" ungkapnya. Zainan beralasan Pilkada serentak tersebut haruslah mengikuti pemilihan bupati mana yang terlebih dulu habis. Karena Bupati Seluma yang terlebih dahulu habis maka Pilkada serentak tersebut harus sudah dilakukan pada Juli 2015. \"Untuk persiapannya sendiri akan dilakukan mulai November ini, sedangkan tahapan-tahapannya sudah akan dimulai pada Januari 2015 mendatang,\" sampainya. Dilakukannya Pilkada serentak ini, kata Zainan untuk mengefisiensi mata anggaran yang digunakan. Pasalnya per pemilihan yang dilakukan secara mandri, anggaran Rp 100 juta akan habis. Diperkirakan dengan Pilkada serentak mendatang, anggaran akan bisa lebih  dihemat sebesar 25 hingga 30 persen. \"Hal ini karena para panitia ad hock atau penyelenggara pemilu hanya bekerja tidak bekerja berkali-kali, sehingga penggajiannya hanya satu kali,\" sambungnya. \"Selama ini, anggaran pemilu itu 75 persen tersedot untuk gaji panitia ad hock ini saja,\" imbuhnya kemudian. Diterangkan Zainan, pada Pilkada serentak akan dilakukan di Provinsi Bengkulu untuk memilih gubernur baru, kemudian pemilihan bupati di  seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu, kecuali Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Bengkulu Utara. \"Berdasarkan UU, pemilihan serentak bisa dilakukan apabila jabatan kepala daerah berakhir di tahun yang sama,\" demikian Zainan. Terapkan Scan Formulir C1 Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana meningkatkan penggunaan teknologi informasi (IT) dalam pelaksanaan pemilu kepala daerah yang akan dilaksanakan secara serentak di 204 daerah pada tahun depan. Menurut Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansah, rencana tersebut hadir setelah melihat kesuksesan pelaksanaan pemilu 2014. Seperti misalnya terkait penerapan sistem hitung dengan menerapkan pindai (scan) berita acara hasil pemilu dari tempat pemungutan suara (TPS) yang diunggah ke laman KPU. \"Nanti scan C1 itu diterapkan di pilkada-pilkada. Yang kita ke depankan C1 scan karena itu riil, benar-benar tidak ada manipulasi di dalamnya. Scan C1 diperlukan karena itu arsip digital dan berlaku selamanya,\" ujar Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, di Jakarta, Senin (25/8). Selain penerapan pindai formulir C1, KPU kata Ferry, juga akan mengembangkan pola Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) dan Sistem Logistik (Silog) dalam pelaksanaan pilkada. Model pengembangan pelaksanaan pemilu dengan pola IT ini diyakini langkah maju guna mewujudkan transparansi. “Model scan C1 salah satu upaya transparansi dan publik bisa melihat semuanya. Sidalih juga ditujukan agar masyarakat sejak awal tahu dirinya sudah terdaftar atau belum. Ini lebih maju dari pada pemilu sebelumnya. Silog juga, kita gunakan sehingga daerah tahu perkembangan pengiriman dan jumlah logistik yang dibutuhkan,” katanya.(609/jp)

Tags :
Kategori :

Terkait