Kapolres Lebong AKBP Roh Hadi SIk didampingi Waka Polres Kompol Hendri Z SE mengatakan jika kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud rasa kebersamaan antara Polres Lebong, Pemda dan masyarakat dalam menangani konflik sosial. Sifatnya proteksi dini dan mengantisipasi terjadinya konflik sosial di Kabupaten Lebong.
\"Jika dilihat dari perspektif kecepatan reaksi maka konflik sosial yang dapat berlangsung dalam beberapa variasi diantaranya gerakan sosial damai yang berlangsung. Misalnya berupa aksi penentangan yang dapat berlangsung dalam bentuk aksi korektif, mogok kerja dan lainnya. Selain itu, demontrasi atau protes bersama adalah kegiatan yang mengekspresikan atas ketidak sepahaman yang ditujukan oleh suatu kelompok atas isu tertentu,\" jelas Kapolres.
Dalam kegiatan coffe morning tersebut, ada beberapa pertanyaan dari peserta yang menanyakan bagaimana kondisi permasalah konflik tapal batas antara Kabupaten Lebong dan Kabupaten Bengkulu Utara. Kondisi ini akan berdampak pada proses pemilihan legislatif maupun kepala daerah tahun 2014.
Kapolres pun menjawab jika saat ini pihaknya akan berusaha melakukan mediasi dan menanyakan progres penuntasannya. \"Ya memang dalam persoalan konflik tapal batas ini sangat sulit. Jika tidak diselesaikan maka akan berimbas pada kondisi politik. Nanti kita akan mencoba memfasilitasi dalam hal penyelesaian persoalan tapal batas tersebut,\" kata Kapolres.
Selain itu, Bupati Lebong H Rosjonsyah SIP MSi juga mengatakan jika saat ini masih terus dilakukan pembahasan untuk penyelsaian persoalan tapal batas antara Kabupaten Lebong dengan Kabupaten Bengkulu Utara tersebut. \"Tentunya kita berharap pihak Provinsi dapat segera menyelesaikan persoalan tapal batas tersebut. Dengan begitu masyarakat yang berada di daerah tersebut menjadi jelas,\" pungkas Bupati.(777)