BENTENG, BE - Kepala Sekolah SMPN 2 Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Supriyanto, S.Pd menjelaskan, hingga saat ini, buka pelajaran untuk siswa SMPN kurikulum 2013 (K13) yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, belum juga diterima oleh sekolahnya. Pengadaan buku pelajaran itu, merupakan realisasi dari anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada tahun anggaran 2014 ini. Akibatnya, proses belajar dan mengajar disekolah menjadi terganggu. \"Jadi guru tidak ada panduan dalam mengajar. Sedangkan, murid tidak ada tunutannya,\" akunya. Menurut Supriyanto, padahal proses belajar pada tahun ajaran baru ini sudah memasuki minggu ketiga dan keempat. Seharusnya, buku pelajaran itu sudah ada pada saat tahun ajaran baru. Sehingga dapat mengoptimalkan proses pembelajaran disekolah. Hal ini bukan hanya trjadi disekolahnya saja, namun termasuk sekolah diseluruh Provinsi Bengkulu ini. \"Akan kita koordinasikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu,\" paparnya. Pengadaaan buku pelajaran itu, sambung Supriyanto, merupakan proyek Kemendikbud yang pengucurannya melalui anggaran BOS. Cara pembayarannya, setelah buku diterimah pihak sekolah barulah dilakukan pembayaran. Anggaran yang akan dikeluarkan itu sekitar sebesar Rp 20 juta untuk melakukan pembayaran buku tersebut. \"Anggarannya sudah siap, tapi pembayaran setelah buku kita terimah,\" tandasnya. Ia menambahkan, untuk mengatasi keterlambatan pendistribusian buku pelajaran, dapat disiasati oleh pihak sekolah dengan membuka CD yang sudah diberikan sebagai panduan belajar. Hanya saja, solusi itu jika sekolah memiliki listrik dan perangkat untuk membuka CD tersebut. Kalau tidak jaringan listrik maka juga tidak bisa. \"Solusinya, dilakukan membuka CD bagi sekolah yang memiliki jaringan listrik,\" timpalnya. (111)
Buku Kurikulum 13 Belum Diterima
Sabtu 23-08-2014,17:50 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :