BENTENG, BE - Petani di lokasi Transmigrasi Rena Kandis Kecamatan Pagar Jati, mengeluhkan banyaknya hama babi liar dikawasan perkebunan lokasi itu. Padahal, areal perkebunan masyarakat itu sedang memasuki musim panen. Setelah 4 tahun lebih menanam berbagai macam pohon seperti sawit dan karet. Berdasarkan usia produktif, sekitar 3 tahun yang akan datang setidaknya pohon yang ditanam petani ini akan menghasilkan.\"Jika hama babi terus menganggu tanaman kami, bagaimana mau panen dengan hasil yang bagus,\" ungkap Tri Pranoto, petani di desa setempat pada BE. Dijelaskan, Tri masing-masi warga diberikan lahan kurang lebih 1 hektar, dan bibit yang berasal bantuan dari pemerintah. Untuk mengatasi hama babi, petani sering mengalami kesulitan dan mendapat kendala. Karena itu sebagian petani berharap banyak agar direalisasikan alat mengusir babi. “Sawit yang sudah mulai ditanam sudah berbuah, dirusak babi,” terangnya. Tri menjelaskan, besar harapannya lahan milik petani menetap di trans ini, memberikan hasil yang melimpah. Sehingga memberi kesejahteraan terhadap petani, ekonominya membaik dan tidak mencari pekerjaan lain. “Bila hama babi diatasi atau diusir dari kawasan kebun sawit milik warga, diharapkan hasil perkebunan sawit lebih banyak dan maksimal,” pintanya. Terus tambah Tri, setidaknya ada upaya pemerintah perhatian ke warga trans yang sulit dikunjungi itu. Berupaya memberikan bantuan mengatasi hama babi, sebagai cara yang tepat untuk membentuk kemandirian petani. “Kondisi ekonomi warga di trans Rena Kandis sangat memprihatinkan. Apabila ada alat, ada lahan, ada tanaman, petani akan sejahtera,” tutupnya.(111)
Petani Keluhkan Hama Babi
Sabtu 16-08-2014,17:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :