Tenaga Kesehatan Teladan Rekayasa?

Kamis 14-08-2014,14:41 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Ajang pemilihan tenaga kesehatan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu menimbulkan pertanyaan bagi peserta, khususnya dari Kabupaten Rejang Lebong.  Bahkan menurut Weni Oktari (30) peserta dari Kabupaten Rejang Lebong, sistem penilaian yang dilakukan dewan juri tidak transparan. \"Menurut saya penilaian yang dilakukan bukan berdasarkan presentasi program unggulan yang dilaksanakan tenaga kesehatan.  Dugaan saya itu dikuatkan karena yang menjadi juara, saat melakukan presentasi, tidak membawa bahan presentasi sebagai syarat penilaian,\" terang Weni. Dengan tidak membawa salah satu persyaratan tersebut, menjadi pertanyaan tersendiri bagi peserta lainnya, kok bisa menang?   Padahal peserta lainnya telah mempersiapkan segala sesuatu untuk dipersentasikan.   Namun menjadi sia-sia karena justru pemenangnya, yang kelengkapan presentasinya tidak lengkap. Lebih lanjut kata Weni, kekecewaannya bertambah saat penilaian yang dilakukan oleh panitia bukan dengan cara turun ke lapangan langsung mengecek kebenaran program yang disampaikan, namun penilaian justru dilakukan berdasarkan penunjukan oleh seluruh peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. \"Kalau penilaian dengan cara tunjuk seperti itu, maka layaknya kegiatan tersebut dikatakan kegiatan seremonial belaka,\" jelasnya. Weni mengungkapkan, kejanggalan lainnya pada kegiatan pemilihan tenaga kesehatan teladan tersebut adalah beberapa hari setelah kegiatan tersebut berlangsung, pihak  Dinkes Rejang Lebong menerima pesan melalui email yang mengatakan bahwa dirinya masuk dalam nominasi tenaga kesehatan teladan dari bidang gizi, bersama dengan tenaga bidan lainnya.  Namun anehnya beberapa hari setelah mendapat pesan lewat email tersebut, panitia meralat pengumuman tersebut  dan menyebutkan untuk tenaga gizi diwakili petugas Dinkes Pemkot Bengkulu dan Rejang Lebong hanya mewakili provinsi dari tenaga bidan atas nama Anita Juniarti. Kekecewaan Weni memuncak saat mengetahui yang menang tersebut adalah peserta yang saat presentasi tampil seadanya dan menyajikan program kerja tidak berkaitan dengan bidangnya kepada tim penilai. Perubahan pemenang ini selain dialami wakil dari Kabupaten Rejang Lebong, juga dialami oleh tenaga dokter asal Kabupaten Kepahiang atas nama dokter Taufan, yang kemudian diganti peserta dari Dinkes Pemkot Bengkulu atas nama drg Desi. \"Dengan adanya kejadian seperti ini, kita berharap agar kegiatan seperti ini dilakukan secara transparan dan sesuai kriterianya.  Karena pemilihannya bukan untuk memperoleh hadiah semata, namun pemenangnya juga harus bisa menjadi teladan tenaga kesehatan lainnya serta menguasai bidangnya,\" harap Weni. Menurut Weni, ajang pemilihan tenaga kesehatan teladan tersebut dilaksanakan sejak awal Juni 2014 lalu.  Peserta yang mengikuti kegiatan ini diantaranya dari bidan, perawat tenaga kesehatan dari bidang gizi, dokter dan penyuluh Puskesmas.  Mereka yang mengikuti kegiatan tersebut adalah yang menang di tingkat kabupaten.  Kemudian para pemenang di tingkat provinsi tersebut  mendapat penghargaan dari Menteri Kesehatan dalam acara penganugrahan penghargaan tenaga kesehatan teladan tingkat nasional 2014 yang dilaksanakan sehari sebelum peringatan HUT-RI ke 69 di Jakarta. (251)

Tags :
Kategori :

Terkait