PASAR MANNA, BE – Jika sebelumnya warga Jalan Letnan Jahidin hanya melakukan aksi penutupan jalan dan penanaman pisang ditengah jalan serta memasang spanduk menuntut Bupati dan Gubernur Turun dari jabatannya. Hal itu dilakukan lantaran kesal lantaran jalan letnan Jahidin tak kunjung dibangun padahal sudah rusak mulai tahun 2011 lalu. Kemarin sikap warga semakin menjadi, mereka pun kembali memasang baliho ukuran besar sebanyak dua buah.
Dan yang terkhusus Gubernur Junaidi dan Bupati Reskan Efendi sudah menghancurkan jalan-jalan dan dan tidak mampu untuk membangun kembali. Setelah Melihat permasalahan diatas maka sudah selayaknya DPRD Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Selatan serta semua elemen Masyarakat untuk bersama-sama mendesak mereka segera mengundurkan diri dari jabatannya. “Spanduk ini kami buat dari hasil kumpulan warga Rp 10 ribu perorang, bukan dari orang lain,” kata Herman Lufti yang selalu semangat bersama warga memblokir jalan.
Ditambahkan Lufti, adanya spanduk itu agar DPRD dapat mendesak Gubernur dan Bupati mengundurkan diri. Sebab dengan upaya pihaknya sebelumnya yang memasang spanduk agar Gubernur dan Bupati mengundurkan diri secara terhormat sepertinya tidak membuahkan hasil. Pihaknya pun meminta DPRD dapat mendesak kedua pemimpin di Provinsi Bengkulu ini agar dapat mundur dari jabatannya. “Kami minta DPRD dapat mendesak Gubernur dan Bupati agar mundur dari jabatannya,” terang Lufti.
Bahkan Mantan Anggota DPRD BS periode 2004-2009 ini pun mengaku jika pihaknya akan terus menyuarakan agar Gubernur dan Bupati BS turun dari jabatannya. Sebab warga Letnan Jahidin sudah sangat dikecewakan oleh keduanya yang tidak memperdulikan jalan Letnan Jahidin yang selalu dibiarkan rusak dari 4 tahun lalu. “Jalan Letnan Jahidin ini bukti nyata mereka tidak mampu memimpin, semoga DPRD BS dan provinsi dapat masih peka dan dapat merealisasikan aspirasi warga kami,” Tutup Herman Lufti.
Hanya saja untuk mendapatkan klarifikasi dari Bupati BS terkiat tuntutan agar Bupati mundur dari jabatannya, lagi-lagi tidak didapat. Pasalnya saat BE menyambangi rumah dinasnya kemarin, Pak Bowo sapaan akrab Bupati BS sedang tidak ada di rumah dinas. Begitu juga nomor handponenya pun sedang tidak aktif.
Dari pantauan BE, spanduk mendesak DPRD dan warga agar Gubernur dan Bupati mundur dari jabatannya dipasang di dua titik yang kesemuanya di tengah jalan letnan Jahidin. Hingga kemarin hanya kendaraan roda dua yang masih bisa melintas di jalan letnan jahidin. Sedangkan kendaraan roda dua harus berbalik arah.
Rudi (48) salah satu warga BS selaku salah satu pengemudi kendaraan roda empat saat dimintai pendapatnya kemarin hanya tersenyum. Dirinya pun tidak berani menyalahkan warga. Sebab selaku warga yang sudah lama mengemudikan mobil, dirinya pun sudah mengetahui jika jalan itu sudah lama rusak. Hanya saja selama ini tetap melintasinya sebelum di tutup warga, karena jalan itu merupakan jalan lintas Bengkulu lampung. Sebab jika lewat jalan letnan jahidin akan lebih cepat menuju kecamatan Bunga Mas dari pada harus melintas lewat simpang tiga Rukis. Dirinya hanya berharap agar pemda dapat segera membangun jalan itu. Dengan begitu aksi pemblokiran jalan dapat berakhir dan mengendara dapat melintasi kembali jalan tersebut. “kalau memang sudah diblokir seperti itu, kami akan melintasi jalan lain, meskipun meskipun dengan waktu lebih lama, harapan kami pemda dapat segera memperbaikinya agar kami bisa melintasi jalan letnan jahidin kembali,” ujar Rudi. (369)