CURUP, BE - Pasca dihapusnya program Jampersal dan diberlakukanya program BPJS, masih membuat masyarakat bingung. Hal tersebut dimungkinkan kurangnya sosialisasi pada masyarakat terutama masyarakat yang berada di pinggiran desa atau desa terpencil. Hal tersebut mengakibatkan, biaya pelayanan saat melahirkan terutama pada bidan desa menjadi mahal. Hal tersebut disampaikan Buyar, juru bicara fraksi Keadilan dan Persatuan Bangsa, saat menyampaikan pandangan fraksinya di gedung DPRD Jum\'at (8/8). Menurut Buyar, dengan penghapusan Jampersal, masyarakat teruma ibu-ibu yang hendak melahirkan dan meminta bantuan bidan desa harus mengeluarkan uang cukup tinggi pada bidan untuk biaya persalinan. Bahkan, pelayanan yang diberikan tak lebih dari 6 jam. Sementara itu, ia menanyakan soal program BPJS terutama di Pustu-Pustu atau Puskesmas yang dekat dengan bidan desa. \"Mungkin ini kurang disosialisasikan ke desa-desa atau desa terpencil, sehingga masyarakat masih bingung untuk memanfaatkan program itu,\" katanya. Di bagian lain, ia juga menyoroti soal anggaran ke Dinas PU melalui APBD perubahan 2014 sekitar Rp 16 miliar dengan waktu yang mepet. \"Apakah mampu Rp 16 milar digunakan dalam waktu dekat ini, sementara yang lama masih ada yang belum dikaksanakan,\" tanyanya. Selain itu ia juga mempertanyakan di RSUD Curup sekitar Rp 7 miliar. \"Dengan tambahan anggaran diperubahan APBD 2014 ini, saya minta pelayanan rumah sakit harus bisa memuaskan pasien dan keluarga pasien, terutama ketersediaan air bersih, kamar mandi dan lain sebagainya,\" harapnya. (251)
Biaya Melahirkan Mahal
Sabtu 09-08-2014,15:20 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :