Saat ini ada empat negara dan puluhan produsen yang berlomba menciptakan mobil driverless paling nyaman dan harus aman. Inggris, Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Swedia berada di barisan terdepan karena sudah meloloskan undang-undang yang mengizinkan mobil canggih tersebut melaju di jalan raya umum.
Sementara itu, produsen otomotif yang sudah mengembangkan teknologi mobil self-driving tersebut adalah Volvo, Nissan, Mercedes-Benz, Ford, Vauxhall, Volkswagen, dan Honda. Perlombaan juga semakin seru karena turut melibatkan raksasa internet Google.
Menteri Business, Innovation and Skills Kerajaan Inggris Vince Cable mengatakan, mobil driverless sudah bisa dilihat di jalan-jalan raya di kota terpilih di Inggris pada Januari 2015. Nanti ada tiga kota yang dipilih sebagai tuan rumah uji coba. Setiap uji coba diperkirakan berlangsung 18 sampai 36 bulan dan dimulai Januari 2015. ”Program ini menempatkan kami di garis depan teknologi driverless dan membuka peluang baru bagi perekonomian,” paparnya di London kemarin.
Menteri Transportasi Inggris Claire Perry menambahkan bahwa mobildriverless akan mengubah jaringan transportasi Inggris. ”Mereka bisa meningkatkan keselamatan, mengurangi kemacetan dan emisi CO2,” janjinya.
Dalam undang-undang transportasi terbaru di Inggris ditetapkan, semua model mobil harus memiliki manual override, yang memungkinkan pengemudi mengambil kendali dalam situasi darurat. Untuk jenis mobil keluarga, fitur yang wajib ada adalah pengereman otomatis, self-parking, pengenalan jalan, kamera yang bisa ”membaca” markah jalan, danadaptive cruise control, yang mengatur kecepatan untuk lalu lintas.
Bagaimana AS? Hingga kemarin sudah tiga negara bagian, yakni California, Nevada, dan Florida, yang mengizinkan beroperasinya mobildriverless. California menjadi pelopor mobil otopilot karena menjadi tempat para teknisi Google mengembangkan dan membangun konsep mobil driverless selama bertahun-tahun.
Mobil driverless sudah digunakan secara rutin oleh karyawan Google untuk bepergian ke dan dari tempat kerja mulai 2010. Google percaya mobil pintar itu akan terbukti jauh lebih aman daripada mobil konvensional yang menggunakan sopir manusia.
Setidaknya, dengan mengendarai mobil driverless, orang tidak perlu khawatir tentang gangguan reaksional alami manusia. Menurut Google, mobil otomatis akan membantu orang lanjut usia, juga pemabuk, karena tanggung jawab mengemudi diambil alih kendaraan. Perusahaan mesin pencari online itu menyatakan telah sukses menguji mobil driverlessmereka dengan jarak tempuh 480.000 km tanpa sekali pun mengalami insiden.
Presiden Asosiasi Produsen Mobil Inggris Edmund King menyebutkan, selain fitur teknologi, perlu ada lompatan besar keyakinan para pengguna mobil dari pemanfaatan sistem manual hingga menerima mobil beroperasi otomatis sepenuhnya. Dalam sebuah survei yang dilakukan Churchill Car Insurance, ternyata 56 persen orang dewasa Inggris mengatakan tidak akan membeli mobil driverless dan seperempat responden meragukan keamanannya. (bbc/ap/c9/kim)