JAKARTA, BE - Indonesia memiliki pemimpin baru. Sesuai hasil rekapitulasi nasional Komisi Pemilihan Umum (KPU) pertarungan sengit dalam pemilu presiden (Pilpres) 2014 dimenangkan kubu Jokowi-Jusuf Kalla, dengan perolehan suara sebanyak 70.997.833 suara (53,15 persen) dan perolehan kubu Prabowo-Hatta hanya mencapai 62.574.444 (46,85 persen). Selisih suara keduanya mencapai 8.423.389. Perebutan suara antara keduanya sebenarnya sudah bisa diketahui saat telah menghitung 33 provinsi. Posisinya saat itu Jokowi-Jusuf Kalla unggul dengan selisih suara mencapai 8.370.732. Hanya tinggal menghitung suara di 130 panitia pemilu luar negeri (PPLN) yang suaranya 2,3 juta.
Walau begitu KPU terus melanjutkan proses rekapitulasi nasional hingga selesai secara keseluruhan. Jalannya, rekapitulasi nasional begitu tegang, saksi kubu prabowo-Hatta berulang kali mengajukan interupsi terkait berbagai masalah. puncaknya, saat pembahasan rekapitulasi provinsi Jawa Timur kubu koalisi merah putih membuat keputusan mengejutkan dengan menyatakan sikap dan diakhiri dengan walk out.
Dalam rapat tersebut anggota saksi kubu Prabowo-Hatta Rambe Kamarul Zaman mengatakan, pihaknya merasa berbagai aspirasi yang diharapkan ternyata sama sekali tidak diapresiasi penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu. terutama, terkait berbagai kecurangan di DKI Jakrta yang direkomendasikan untuk pemungutan suara ulang (PSU). \"Untuk itu kami memutuskan walk out,\" tuturnya.
Akhirnya, jalannya penghitungan suara semenjak Jawa Timur hingga PPLN berjalan tanpa saksi dari kubu capres-cawapres nomor urut satu tersebut. \"Bagaimanapun juga, sikap ini dihormati, tapi rapat pleno harus tetap berjalan,\" terang Ketua KPU Husni Kamil Manik.
Akhirnya, sekitar pukul 18.00 rapat pleno untuk 33 provinsi dan 130 PPLN selesai. Rapat pleno kemudian ditunda dan dilanjutkan pukul 20.00, agenda selanjutnya merupakan pengumuman dan penetapan pemenang pilpres 2014. KPU mengumumkan secara mendetil perolehan suara setiap provins dan PPLN.
Dalam rapat pleno lanjutan tersebut, ternyata Capres-Cawapres nomor urut 2 memenuhi undangan KPU untuk datang mengikuti rekapitulasi suara nasional. Jokowi dan Jusuf Kalla hadir sekitar pukul 20.30. Tampak Jokowi dan JK belum banyak bicara soal hasilpilpres yang dimenanginya.
Sementara itu Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay menuturkan, secara umum jalannya rekapitulasi nasional inilancar. namun, memang ada beberapa kejadian yang cukup disayangkan. \"Ya saksi kubu nomor urut 2 justru walk out,\" paparnya. Hal tersebut tidak mempengaruhi jalannya rekapitulasi suara, sekaligus tidak berdampak juga pada proses penetapan pemenang pilpres 2014. \"Ya semua berlanjut,\" ujarnya.
Soal upaya Prabowo untuk menggugat hasil pilpres 2014, Hadar menuturkan jika itu semua merupakan hak setiap peserta. KPU bagaimanapun harus siap untuk menghadapinya. \"Kami tentu siapkan kuasa hukumnya,\" terangnya.
Namun, sikap dari ketua KPU husni Kamil justru berbeda saat ditanya soal rencana gugatan dari kubu prabowo-Hatta tersebut. dia mengaku jika pihaknya belum mendengar soal masalah tersebut. \" ah saya belum dengar tuh, ya nanti saja,\" tuturnya.
Bagian lain, Ketua Dewan Kehormatasn penyelenggaraan Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie menuturkan, keputusan Prabowo- hatta menolak hasil pilpres dan bahkan ada yang mengartikan mundur dari peserta pilpres bukan merupakan pelanggaran yang bisa diancam pidana. Sebab, keputusan itu dilakukan setelah semuanya selesai. \"Rekapitulasi hampir selesai, baru dia memutuskan,\" terangnya.
Hal itu akan berbeda jika pengunduran diri dilakukan saat proses pemilu belum pemungutan suara atau saat pemungutan suara. sebab, kalau begitu akan membuat kerugian dengan berbagai logistik yang telah dicetak. \"Kalau kondisinya begini baru undang-undang pilpres berlaku, dia diancam pidana,\" jelasnya.
Keputusan Prabowo tersebut, lanjut dia, merupakan representasi dari suara masyarakat yang mencapai 46 persen, mereka ini yang ingin dipimpin Prabowo bukan Jokowi. Karena itu masalah ini merupakan hal yang wajar. \"Pada pileg banyak kejadian ini, hanya saat pilpres baru kali ini,\" tegasnya.
Terkait pengunduran diri Prabowo dan gugatannya, Jimly menuturkan bahwa keputusan untuk menggugat itu merupakan hak setiap peserta calon. \"Kalau memang digugat dan gugatan tersebut diterima MK. maka, akan sesuai keputusan MK, akan dikoreksi atau tidak hasil pilpres tersebut,\" ujarnya.
Namun, selama belum ada keputusan MK, yang digunakan sebagai dasar itu hasil pilpres yang secara resmi ditetapkan KPU.\"Yang jelas, sekarang sudah diketahui siapa presiden selanjutnya?,\" terangnya.
Sebut Nama Prabowo
Calon Presiden Joko Widodo melakukan pidato politik di pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa (22/7) malam. Didampingi cawapresnya, Jusuf Kalla, nama yang pertama disebut Jokowi adalah Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Gubernur DKI Jakarta Nonaktif itu mengucapkan terima kasih kepada Prabowo-Hatta. Ia menyebut capres nomor urut satu itu sebagai sahabat meski telah berkompetisi untuk merebut mandat rakyat.
\"Pertama-pertama kami mengucapkan terima kasih dan pengharagaan yang tinggi kepada Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Hatta Rajasa yang telah menjadi sahabat kami dalam kompetisi politik untuk mendapatkan rakyat untuk memimpin Indonesia 5 tahun ke depan,\" kata Jokowi.
Jokowi berpidato di atas kapal perahu Phinisi, Hati Buana Setia. Pidato kemenangan ini dilakukan dengan mengundang media setelah ditetapkan sebagai pemenang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam sidang pleno.
Menurut Jokowi, kemenangan yang diraihnya adalah kemenangan rakyat. Dia berharap agar kemenangan tersebut akan melapangkan jalan Indonesia untuk lebih maju. \"Kemenangan ini adalah kemenangan rakyat Indonesia,\" katanya.
Mega Menangis
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan selamat kepada pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), atas kemenangan Pilpres 2014.
Mega juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh partai pendukung pasangan Jokowi-JK yang telah berhasil memenangkan pasangan capres nomor urut 2 itu.
\"Mereka yang telah bekerja begitu keras, sebagai Ketua Umum PDIP, saya ingin ucapkan terima kasih pada sukarelawan, partai PDIP, maupun dari Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI,\" imbuhnya,\" kata Mega.
\"Akhirnya apa yang pada waktu quick count dengan (hasil) sekarang tak jauh berbeda, maka saya ingin mengatakan bahwa kita partai pendukung dan pengusung telah berhasil memenangkan Bapak Insinyur Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla,\" ujar Mega sambil meneteskan air mata, di Kebagusan, Jakarta, Selasa (22/7).
\"Dan insya Allah keduanya menjadi presiden Indonesia RI 2014-2019 yang tentunya tidak melupakan bantuan rakyat Indonesia yang telah menjalankan proses Pemilu ini dengan menjaga kelancaran dan dalam hari-hari bahagia secara damai,\" samungnya.
Menurut Mega, dengan berakhirnya penghitungan rekapitulasi suara Pilpres 2014, kini saatnya semua elemen masyarakat kembali bersatu membangun Indonesia ke depan menjadi lebih baik.
\"Menurut saya sekarang saatnya berkumpul kembali menjadi bangsa Indonesia dan segala sesuatu yang telah berjalan hari-hari lalu kita selesaikan dan melihat ke depan untuk bisa menjalankan dan nantinya pada 20 Oktober kita mempunyai pemerintahan Indonesia yang baru,\" pungkas Mega.(**)
Hasil Rekapitulasi Suara Seluruh Provinsi
1. Kalimantan Barat
Prabowo-Hatta: 1.032.354 (39,62 persen)
Jokowi-JK: 1.573.046 (60,38 persen)
Total suara sah: 2.605.400
2. Nusa Tenggara Barat
Prabowo-Hatta: 1.844.178 (72,45 persen)
Jokowi-JK: 701.238 (27,55 persen)
Total suara sah: 2.545.416
3. Nanggroe Aceh Darussalam
Prabowo-Hatta: 1.089.290 (54,39 persen)
Jokowi-JK: 913.309 (45,61 persen)
Total suara sah: 2.002.599
4. Sumatera Selatan
Prabowo-Hatta: 2.132.163 (51,26 persen)
Jokowi-JK: 2.027.049 (48,74 persen)
Total suara sah: 4.159.212
5. Kalimantan Selatan
Prabowo-Hatta: 941.809 (50,05 persen)
Jokowi-JK: 939.748 (49,95 persen)
Total suara sah: 1.881.557
6. Kepulauan Riau
Prabowo-Hatta: 332.908 (40,37 persen)
Jokowi-JK: 491.819 (59,63 persen)
Total suara sah: 824.727
7. Jambi
Prabowo-Hatta: 871.316 (49,25 persen)
Jokowi-JK: 897.787 (50,75 persen)
Total suara sah: 1.769.103
8. Kepulauan Bangka Belitung
Prabowo-Hatta: 200.706 (32,74 persen)
Jokowi-JK:412.359 (67,26 persen)
Total suara sah: 613.065
9. DI Yogyakarta
Prabowo-Hatta: 977.342 (44,19 persen)
Jokowi-JK: 1.234.249 (55,81 persen)
Total suara sah: 2.211.591
10. Bengkulu
Prabowo-Hatta: 433.173 (45,27 persen)
Jokowi-JK: 523.669 (54,73 persen)
Total suara sah: 956.842
11. Sulawesi Barat
Prabowo-Hatta: 165.494 (26,63 persen)
Jokowi-JK: 456.021 (73,37 persen)
Total suara sah: 621.515
12. Kalimantan Tengah
Prabowo-Hatta: 468.277 (40,21 persen)
Jokowi-JK: 696.199 (59,79 persen)
Total suara sah: 1.164.476
13. Gorontalo
Prabowo-Hatta: 378.735 (63,10 persen)
Jokowi-JK: 221.497 (36,90 persen)
Total suara sah: 600.232
14. Sulawesi Tenggara
Prabowo-Hatta: 511.134 (45,10 persen)
Jokowi-JK: 622.217 (54,90 persen)
Total suara sah: 1.133.351
15. Sumatera Barat
Prabowo-Hatta: 1.797.505 (76,92 persen)
Jokowi-JK: 539.308 (23,08 persen)
Total suara sah: 2.336.813
16. Bali
Prabowo-Hatta: 614.241 (28,58 persen)
Jokowi-JK: 1.535.110 (71,42 persen)
Total suara sah: 2.149.351
17. Riau
Prabowo-Hatta: 1.349.338 (50,12 persen)
Jokowi-JK: 1.342.817 (49,88 persen)
Total suara sah: 2.692.155
18. Maluku
Prabowo-Hatta: 433.981 (49,48 persen)
Jokowi-JK: 443.040 (50,52 persen)
Total suara sah: 877.021
19. Sulawesi Tengah
Prabowo-Hatta: 632.009 (45,17 persen)
Jokowi-JK: 767.151 (54,83 persen)
Total suara sah: 1.399.160
20. Jawa Tengah
Prabowo-Hatta: 6.485.720 (33,35 persen)
Jokowi-JK: 12.959.540 (66,65 persen)
Total suara sah: 19.445.260
21. Jawa Barat
Prabowo-Hatta: 14.167.381 (59,78 persen)
Jokowi-JK: 9.530.315 (40,22 persen)
Total suara sah: 23.697.696
22. Lampung
Prabowo-Hatta: 2.033.924 (46,93 persen)
Jokowi-JK: 2.299.889 (53,07 persen)
Total suara sah: 4.333.813
23. Sulawesi Utara
Prabowo-Hatta: 620.095 (46,12 persen)
Jokowi-JK: 724.553 (53,88 persen)
Total suara sah: 1.344.648
24. Kalimantan Timur
Prabowo-Hatta: 687.734 (36,62 persen)
Jokowi-JK: 1.190.156 (63,38 persen)
Total suara sah: 1.877.890
25. Sumatera Utara
Prabowo-Hatta: 2.831.514 (44,76 persen)
Jokowi-JK: 3.494.853 (55,24 persen)
Total suara sah: 6.326.367
26. Papua Barat
Prabowo-Hatta: 172.528 (32,37 persen)
Jokowi-JK: 360.379 (67,63 persen)
Total suara sah: 532.907
27. Banten
Prabowo-Hatta: 3.192.671 (57,10 persen)
Jokowi-JK: 2.398.631 (42,90 persen)
Total suara sah: 5.591.302
28. Nusa Tenggara Timur
Prabowo-Hatta: 769.391 (34,08 persen)
Jokowi-JK: 1.488.076 (65,92 persen)
Total suara sah: 2.257.467
29. Sulawesi Selatan
Prabowo-Hatta: 1.214.857 (28,57 persen)
Jokowi-JK: 3.037.026 (71,43 persen)
Total suara sah: 4.251.883
30. Jawa Timur
Prabowo-Hatta: 10.277.088 (46,83 persen)
Jokowi-JK: 11.669.313 (53,17 persen)
Total suara sah: 21.946.401
31. Papua
Prabowo-Hatta: 769.132 (27,51 persen)
Jokowi-JK: 2.026.735 (72,49 persen)
Total suara sah: 2.795.867
32. Maluku Utara
Prabowo-Hatta: 306.792 (54,45 persen)
Jokowi-JK: 256.601 (45,55 persen)
Total suara sah: 563.393
33. DKI Jakarta
Prabowo-Hatta: 2.528.064 (46,92 persen)
Jokowi-JK: 2.859.894 (53,08 persen)
Total suara sah: 5.387.958
Jumlah total (33 provinsi)
Prabowo-Hatta: 62.262.844 (46,85 persen)
Jokowi-JK: 70.633.594 (53,15 persen)
Total suara sah: 132.896.438
Sumber Pleno KPU RI