SEUMA UTARA, BE - Fasilitas air bersih di Kelurahan Puguk, Seluma Utara, yang dibangun tahun 2011 lalu melalui bantuan Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal (KPDT), hingga kini tak dapat difungsikan secara maksimal. Sumber air tak mencukupi, pompa tak bekerja maksimal, serta kran-kran air dan alat penyulingan air tak berfungsi.
Akibatnya, dana senilai hampir Rp 2 miliar yang dikucurkan kepada masyarakat itu menjadi seakan sia-sia belaka. Fasilitas air bersih itu sendiri dibangun melalui swakelola masyarakat dengan mesin pompa bertenaga surya atau solar cel. Saat ini, bangunan jaringan air bersih masih terpsang di kampung halaman Bupati Seluma (non aktif), H Murman Effendi SE SH MH itu. Terdapat 1 unit tower besar ukuran 5 ribu liter serta 3 unit tower pembagi air dan 1 unit filterisasi air.
Salah seorang warga setempat, Anuar SAg (40) mengaku mengeluhkan kondisi tersebut. Dikatakannya, sejak bangunan fasilitas air bersih tersebut dibangun tahun lalu sampai kini dirinya dan warga setempat belum pernah dapat menggunakan air bersih yang diprogramkan itu. Padahal, program pemerintah yang telah mengucurkan bangunan tersebut sebelumnya sangat didamba-dambakan warga.
“Dulu itu katanya air bersih di sini akan bisa langsung diminum. Karena ada alat filternya. Tapi, masalahnya kini fasilitas tersebut belum ada airnya. Memang sekali-kali ada airnya, tapi tidak bisa dinikmati semua masyarakat disini,” kata Anuar.
Warga lainnya, Iwan menuturkan hal serupa. Namun, menurutnya, fasilitas air besrih tersebut sebenarnya sempat dapat dimanfaatkan oleh sebagian warga yang tempat tinggalnya di sekitar 3 titik lokasi tower dan keran pembagi air. Tapi, memang ketika musim panas, sumber airnya kering hingga harapan warga akar ketersediaan air bersih dimusim kemarau tak terpenuhi. (444)