BENTENG, BE - Desa Plajau Kecamatan Karang Tinggi, sekitar pukul 7.30 WIB, pagi kemarin geger! Pasalnya, warga setempat bernama Rozi(35) menemukan sesosok wanita berlumuran darah tergeletak di jalan menuju perkebunan warga. Kondisi wanita yang mengenakan jilbab putih, dengan celana warna hitam itu mengenaskan. Bagian leher dan telapak tangan sebelah kiri wanita berkulit putih dengan tubuh sedikit gemuk nyaris putus. Kuat dugaan korban dibantai dengan menggunakan senjata tajam seperti parang dan golok.
Setelah diidentifikasi sidik jarinya, korban diketahui bernama Gianti (36) warga Desa Jetis Kecamatan Perencanaan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Mayat korban kini disemayamkan di kamar jenazah RSUD M Yunus Bengkulu untuk diotopsi dan menunggu pihak keluarganya. \" Saya mau berangkat melihat kebun, namun ketika di tengah perjalan saya melihat ada wanita yang tergolek di tengah jalan. Awalnya, saya menduga jika wanita ini tidur. Namun, setelah saya dekati, ternyata di bagian leher dan tangannya terlihat banyak darah, sehingga saya lapor ke perangkat desa dan Polsek Karang Tinggi,\" akunya.
Menurut Rozi, kronologis kejadian berawal dari pagi itu, dirinya akan pergi mengecek kebun sendirian. Hanya saja, belum lagi sampai di kebun, dirinya melihat sesosok wanita yang tergeletak di tengah jalan tersebut. Setelah didekati, dari leher dan tangan korban masih mengeluarkan darah segar. Sehingga, dapat disimpulkan aksi pembunuhan sadis ini baru saja terjadi. Selain itu, dari jasad korban belum ada bau dan masih segar. \" Mungkin kalau agak cepat saya melintas di jalan itu, bertemu dengan pelakunya,\" terangnya.
Sementara itu, Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ahmad Tarmizi, SH melalui Kapolsek Karang Tinggi, AKP Rufaicen, SH ketika dikonfirmasikan, membenarkan jika telah terjadi penemuan mayat wanita berambut panjang lurus tersebut. \" Begitu kita mendapatkan informasi dari masyarakat, kita langsung meluncur ke TKP,\" katanya.
Menurut Kapolsek, hasil dari olah TKP pihaknya, didapati barang bukti, berupa jilbab warna putih, BH dan celana dalam yang tergantung di atas pohon tak jauh dari jasad korban tersebut. Selain itu, juga ditemukan bekas kotoran atau tinja . Sementara untuk senjata tajam (Sajam) yang digunakan pelaku tidak berhasil ditemui. Hanya saja, polisi tidak menemukan identitas korban di TKP. \"Barang Bukti (BB) di TKP telah kita amankan untuk mengungkap kasus ini,\" terangnya.
Kapolsek menambahkan, untuk saat ini pihak kepolisian masih mendalami motif dalam kasus ini. Seperti, apakah korban merupakan korban perampokan, pemerkosaan atau setelah dirampok lalu diperkosa oleh pelaku. Sebab, saat dilakukan olah TKP, kondisi TKP sudah rusak karena warga yang menyaksikan cukup ramai. Sehingga, pihaknya kesulitan untuk memulai proses olah TKP. \" Kendala kita untuk melakukan serangkaian olah TKP karena TKP sudah rusak sehingga kita kesulitan,\" tambahnya.
Mahasiswa atau Honorer
Sementara itu, Efendi (50) warga Desa Plajau Kecamatan menduga jika wanita berjilbab itu merupakan mahasiswa yang tengah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau tenaga honorer yang bekerja di lingkungan Pemda Benteng. Sebab, korban itu dapat dipastikan bukan warga di sekitar TKP. Karena, dari pakaian yang dikenakan korban cukup rapi. \" Foto wajah korban ini sudah kami sebarkan ke beberapa warga. Namun, tidak ada yang mengetahui sehingga dapat dipastikan korban ini bukan warga sini atau sekitar TKP ini, \" ungkapnya.
Di bagian lain, Ujang warga setempat mengungkapkan jika dirinya sebelum kejadian itu berpapasan dengan korban yang mengenakan sepeda motor Honda Revo warna silver dan membawa tas yang diselempangkan di tubuhnya. Hanya saja, setelah melihat di TKP, sepeda motor dan tas milik korban sudah tidak ditemukan lagi. Sehingga dapat disimpulkan jika korban dirampok lalu dibunuh. \" Sebelum kejadian saya melihat korban ini melintas dengan sepeda motor,\" jelasnya. (111)