RATU SAMBAN, BE - Nama Provinsi Bengkulu kembali harum di tingkat nasional. Kali ini prestasi diukir dari Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, yang mendapatkan penghargaan Adikarya Pangan Nusantara (APN) dalam kategori pelayanan ketahanan pangan tahun 2012.
Penghargaan APN tersebut diserahkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di istana negara sekitar pukul 15.00 WIB, kemarin. Penghargaan APN itu berupa tropi, piagam dan sejumlah uang pembinaan diserahkan presiden kepada Amran Makmul SP pendamping P2KP Kota Bengkulu. Penerimaan penghargaan itu juga dihadiri kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Muslih Z SH MSi, dan didampingi Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Yusmaini.
Usai penyerahan penghargaan, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Muslih Z SH MSi melalui Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Yusmaini menuturkan sangat bersyukur atas penghargaan tersebut, Badan Ketahanan Pangan tidak menyangka bakal mendapatkan penghargaan paling bergengsi di tingkat nasional itu.
Dituturkanya, penghargaan APN yang diserahkan kepada Amran Makmul SP pendamping P2KP Kota Bengkulu karena ia telah berhasil dalam memotivasi masyarakat sekaligus mengefisiensikan tanaman pangan sekaligus mengoptimalkan lahan perkarangan yang dilakukan di kawasan Rawa Makmur Kota Bengkulu. Inovasi yang dilakukan itu tak lain untuk melindungi lahan pangan di Kota Bengkulu dari alihfungsi lahan.
Selain Bengkulu, penghargaan APN bidang Pelayanan Ketahanan Pangan itu juga didapat oleh 8 provinsi lainnya, diantaranya Jogjakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Banten, Jambi dan Lampung.
Untuk bisa menjadi perwakilan provinsi, kegiatan Amran Makmul SP telah diusulkan sejak satu tahun lalu, dilihat bagaimana kontribusi ketersediaan pangan di Kota Bengkulu, profil Amran Makmul itu kemudian diusulkan ke Badan Ketahanan Pangan pusat. Dari usulan itu tim pusat turun melakukan survei ke lapangan, dan Alhamdulillah Bengkulu meraih penghargaan itu.
\'\'Pak Amran juga berharap uang pembinaan yang diterimanya nanti akan dikembangkan kembali pada komoditas jamur tiram, yang saat ini telah memiliki delapan kelompok pengelola rumah jamur,\'\' kata Yusmaini. (247/prw)