Ular Ngeram di Perkebunan Agri

BENTENG, BE - Suasana sepi di kawasan lahan  perkebunan PT Agri Andalas yang terletak di Desa Padang Tambak Kecamatan Karang Tinggi, Bengkulu Tengah sekitar pukul 9.00 WIB kemarin sontak menjadi geger. Hal itu disebabkan karyawan perusahaan di bidang perkebunan  kelapa sawit   tersebut, menemukan ular pithon berjenis kelamin wanita dan  memiliki panjang sekitar 5 meter lebih serta berat sekitar 100 kg. Ketika ditemukan oleh karyawan PT Agri, kondisi ular itu dalam keadaan mengerami sekitar 50 butir telurnya. \"Waktu kami temui, ular ini tengah mengeram dengan kondisi melingkar,\" ujar Dodi diamini 3 rekan temannya, Jason, Dodi dan Muslim. Menurutnya, kronologis penemuan ular sawo yang berukuran raksasa itu berawal dari, mereka berempat tengah bekerja melakukan penebasan rumput perdu yang terdapat di sekitar lokasi perkebunan PT Agri tersebut. Hanya saja, ketika menebas di rumput yang memang belum ditanami oleh kelapa sawit itu, pekerja mulai melihat gelagat yang aneh, seperti ular yang berukuran besar. Ketika didekat dengan jarak sekitar 1 meter, ternyata yang bergulung itu adalah seekor ular besar. \"Ular ini tadinya hampir tertebas dengan parang kami,\" beber Dodi. Dijelaskannya, setelah mengetahui ular itu, mereka langsung berupaya mencari kayu besar untuk menangkap kepala ular dan diikat. Kemudian, ular itu langsung dimasukan ke dalam mobil perusahaan dan selanjutnya dibawa ke kantor BKSDA Provinsi Bengkulu di Jalan Mahoni Kelurahan Sawah Lebar. Hal itu untuk mengantisipasi jika dibiarkan cukup lama, ular akan mati. “Sudah kami serahkan ke BKSDA, karena ini yang untuk ketiga kalinya mendapatkan ular,\" terang Dodi. Menariknya, ketika di tengah perjalanan menuju ke BKSDA, ular yang tengah berganti kulit itu lepas di tengah jalan di depan SPBU Ujung Karang Kecamatan Karang Tinggi. Hal itu menimbulkan kemacetan lalu lintas. Setelah dikejar secara beramai-ramai, akhirnya ular itu berhasil ditangkap kembali. \"Waktu di depan SPBU Ujung Karang, ular itu lepas, ternyata kepalanya tidak kami tutupi sehingga meronta,\" kata Dodi.(111)