Pria Beristri 2 Ditemukan Tewas, Diduga Korban Pembunuhan

Sabtu 21-06-2014,14:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KEDURANG ILIR, BE – Warga Kecamatan Kedurang Ilir, Bengkulu Selatan, Jum’at pagi kemarin dihebohkan dengan penemuan mayat seorang laki-laki dengan posisi seperti sedang sujud. Mayat tersebut ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB pagi kemarin oleh warga Desa Sukajaya, Kedurang ilir di belakang rumah kosong milik Merlin (30), yang sudah sudah lama ditinggalkan pergi oleh Merlin dan keluarganya ke kebun kopi di daerah Kabupaten Bengkulu Tengah. Mayat itu saat ditemukan sudah membusuk dan menimbulkan bau yang menyengat  dengan dipenuhi ulat belatung. Salah satu saksi mata, Ribut Priyono (30), warga setempat kepada BE mengungkapkan, sebelumnya pada Kamis siang dia dan warga lainnya sudah mulai merasakan adanya bau tidak sedap di sekitar mereka. Hanya saja saat itu belum begitu terasa. Namun pada Jum’at pagi sekitar pukul 05.00 WIB  baru tersebut sangat busuk dan begitu memperngaruhi pernapasan warga. Ribut dan warga lain lalu berusaha mencari sumber bau busuk tersebut. “Pada mulanya kami mengira bau busuk itu bau bangkai binatang,” kata Ribut. Kemudian Ribut bersama  sekitar 8 warga lainnya bersama-sama mencari sumber bau busuk itu. Setelah beberapa lama dicari, Ribut pertama kali menemukan ada mayat manusia yang sudah kerubuti ulat belatung berada di belakang rumah warga yang pemiliknya sudah lama pergi. Saat ditemukan posisi mayat seperti sedang sujud.  Kondisi mayata tidak memakai baju dan hanya memakai celana jeans warna biru. Setelah itu Ribut pun langsung memberitahukannya kepada warga lainnya dan juga kepala desa. “Setelah mengetahui sumber bau busuk berasal dari adanya mayat manusia, saya langsung memanggil teman-teman dan kepala desa yang ikut mencari  setelah itu Pak Kades langsung menghubungi Polsek Kedurang,” terangnya yang diamini oleh Sartono (70) yang rumahnya bersebelahan langsung dengan lokasi mayat busuk ditemukan. Hanya saja meskipun rumah berada  dekat dengan mayat yang hanya berjarak sekitar 3 meter itu, Sartono tidak merasakan adanya  bau busuk. Bahkan dia mengira mau itu bau bangkai hewan. “Pada mulanya saya hanya mengira hanya mau bangkai kucing saja, tapi setelah diberitahu warga saya terkejut dan tidak menyangka jika bau busuk itu mayat manusia,” ujarnya. Kepala Desa Sukajaya, Isuanto menurutkan adanya penemuan mayat tersebut. Menurutnya, sebelumnya warga tidak mengetahui identitas mayat itu karena posisinya seperti sujud ditambah lagi badan dan wajahnya sudah bengkak.  Hanya saja setelah unit identifikasi Polres BS tiba di lokasi, diketahui di kantung celana korban bagian belakang ada dompet dan di celana bagian depan ada korek api. Setelah  mengambil dompet yang ada di celana korban berisikan  STNK motor, uang Rp 10 ribu serta KTP korban. Rupanya mayat itu bernama Henry Zal (46), warga kelahiran Padang, Sumatera Barat  yang tidak lain warga desa setempat. Bahkan lokasi penemuan mayat itu tidak jauh dari rumah mertua korban yakni Sutria (70). Menurut Isuanto, korban merupakan suami dari Yani (39), warga Desa Sukajaya yang juga memiliki usaha rumah makan masakan Padang. Sedangkan korban sendiri profesinya sebagai sopir fuso. Korban memiliki istri dua orang, Yani merupakan istri kedua korban. Bersama Yani korban memiliki seorang anak berusia 8 tahun. Sedangkan istri pertama  korban yakni Eni (43), warga Karabela, Tanah Patah, Kota Bengkulu. Bersama istri tua korban memiliki tiga orang anak. Ditambahkan Isuanto, sebelumnya warga tidak menyangka jika mayat pria itu warga desanya. Hanya saja saat pertama kali menemukan mayat itu, warga mulai menduga-duga. Ada yang menduga itu mayat korban. Bahkan ada juga yang menduga itu mayat anggota Kompi Senapan C yang pergi selama satu minggu lalu. “Memang dugaan kami itu pertama  mayat warga kami karena melihat celana yang dipakai, dan ada juga kecurigaan kami menurut laporan dari Kodim jika itu anggota TNI, namun setelah  melihat KTP yang ada dalam dompetnya ternyata itu mayat warga kami,” terang Isuanto. Isuanto juga mengatakan, berdasarkan keterangan istri muda korban, Yani, diketahui jika korban ini pada Senin (16/6) siang masih berada di rumahnya. Hanya Senin sore itu korban menghilang. Istrinya menduga jika korban sudah pergi ke Kota Bengkulu menemui istri tuanya. Hanya saja sambung dia saat pihaknya menghubungi istri tuanya yakni Eni di Kota Bengkulu, Eni pun kaget sebab sudah lama suaminya itu tidak menemuinya lagi. Hanya saja sambung Isuanto, setelah memastikan jika itu mayat suaminya, istri pertamanya pun langsung meminta agar mayat suaminya itu dibawa ke Kota Bengkulu untuk dikuburkannya di tempat pemakaman umum di Kota Bengkulu. “Istri tuanya sudah kami hubungi, dan mayat sore ini (kemarin red) usai diotopsi langsung dibawa ke Kota Bengkulu,” terangnya. Sementara itu Kapolres BS, AKBP Abdul Muis SIK melalui Kapolsek Kedurang, Iptu Subroize mengungkapkan, setelah mendapatkan laporan korban, dia pun langsung ke lokasi bersama anggotanya. Saat tiba di lokasi, polisi langsung mengamankan lokasi. Setelah itu setelah unit identifikasi Polres BS tiba di lokasi, lalu sekitar pukul 10.30 WIB mayat pun langsung dibawa ke RSUDHD Manna BS untuk dilakukan otopsi. “Saat kami temukan posisi mayat dalam keadaan sujud tanpa baju di belakang rumah warga  persisnya di bawah atap tempat masak air, sebab di lokasi ditemukan adanya tungku dari batu bata serta tumpukan batu bata dan kayu,” ujar Subrozie. Sementara itu Kanit Identifipasi Polres BS, Aiptu Jhoni Silaen mengungkapkan, dari hasil identifikasi pihaknya lokasi ditemukannya mayat masih alami. Hanya saja sekitar ditemukan tumpukan patahan batu bata serta kayu. Dia memperkirakan jika mayat itu sudah meninggal sekitar 4-6 malam. Adapun dari hasil visum dokter RSUDHD Manna BS, dr Dodi dan dr Bodi diketahui jika pada bagian kepala korban sebelah atas atau sekitar ubun-ubun ditemukan adanya bekas benturan bentah tumpul. Selain itu lidahnya menjulur ke luar serta pada bagian mata sebelah kanan membengkak. “Hasil visum kami ditemukan kepala atas ada bekas benturan benda tumpul, lidah menjulur dan mata kanan bengkak,” kata Silaen usai visum. Setelah mengetahui hasil visum dari pihak rumah sakit, Kapolsek Kedurang Iptu Subrozie didampingi Kanit Reskrim Bripka Jaslik menduga jika korban tewas dibunuh. Polisi menduga sebelumnya korban dibunuh dengan cara dipukul bagian kepalanya. Tidak hanya itu sebelum dipukul diduga jika korban pun dicekik lehernya sebab diketahui jika lidahnya menjulur. Bahkan diperkirakan, korban sebelumnya sudah meninggal di tempat lain. Lalu kemudian oleh pelaku, korban pun dibawa ke lokasi ditemukannya mayat korban dengan posisi dibentuk seperti sujud. “Korban ini diduga kuat tewas karena dibunuh, tempat pembunuhannya diduga di tempat lain, namun  untuk memastikannya dimana korban dibunuh dan siapa pembunuhnya kami akan segera memanggil sejumlah saksi, mulai dari istri korban dan tetangga korban hingga warga yang mengetahui aktivitas korban,” terang Jaslik. (369)

Tags :
Kategori :

Terkait