BENGKULU, BE - Dalam waktu dekat Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Bengkulu akan melakukan penertiban terhadap puluhan pengemis yang setiap hari beroperasi di Kota Bengkulu. Baik pengemis yang selalu mangkal di persimpangan lampu merah maupun pengemis yang berkeliling. Pengemis tersebut telah meresahkan banyak pihak, termasuk instansi pemerintah. Selain itu, kehadiran para pengemis tersebut juga merusak pemandangan Kota Bengkulu. Parahnya lagi, para pengemis saat ini telah berani masuk ke ruang perkuliahan sehingga sangat menganggau aktivitas belajar-mengajar. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Satpol PP, Drs Teguh A Roni MM. \"Banyak laporan masuk terkait banyaknya para pengemis yang meresahkan masyarakan. Untuk merespon laporan tersebut, kami siap melakukan penertiban,\" katanya. A Roni mengungkapkan sebelum dilakukan penertiban, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota terlebih dahulu, mengingat para pengemis tersebut setelah ditangkap akan diserahkan ke Dinsos untuk diberi pembinaan da n pengetahuan, agar pengemis tersebut memiliki keahlian sehingga tidak lagi melakoni profesi sebagai seorang pemgemis atau meminta-minta. \"Nanti bagi para pengemis ini yang berasal dari Kota Bengkulu akan kami serahkan ke Dinas Sosial, namun jika mereka (pengemis) ada yang berasal dari luar kota, maka akan dikembalikan ke daerah asalnya,\" teranya manta Kedisbudpar Kota ini. Dia menjelaskan banyak dampak yang ditimbulkan oleh banyaknya para pengemis yang berkeliaran, yakni dapat mengganggu kosentrasi pengguna jalan sehingga bisa menimbulkan kecelakaan, pengemis masuk kekantor-kantor sehingga bisa para pegawai merasa teranggu melakukan aktivitasnya. Dia menjelaskan, banyaknya pengemis yang dilakukan orang berusia produktif dikarenakan kurangnya keahlian dan keterampilan untuk mencari pekerjaan layak. Untuk itu, dia berharap dengan dibina oleh Dinas Sosial mudah-mudahan orang tersebut dapat mencari uang dengan cara yang lebih terhormat. Mengenai kebanyakan pengemis berasal dari tuna netra, Kakan menjelaskan meskipun seorang netra juga harus memiliki ketrampilan dan keahlian. Jadi, seorang tuna netra tidak boleh pasrah dengan keadaan. \"Banyak contohnya orang tuna netra yang berhasil, bahkan menjadi orang terkenal,\" bebernya. Dia menghimbau agar pengemis menghentikan aktivitasnya sebelum pihak melakukan penangkapan. Karena, jika sudah ditangkap tidak kata lain kecuali dikarantinakan. (400)